Hari Sumpah Pemuda, Wabup Kepulauan Selayar Ajak Bersatu Hadapi Tantangan Teknologi dan Informasi

waktu baca 2 menit
(Foto: Pemprov Kepulauan Selayar)

BukaBaca.id, Kepulauan Selayar – Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Kepulauan Selayar memperingati Hari Sumpah Pemuda (HSP) ke-95 tahun 2023 dengan menggelar upacara pengibaran bendera merah putih di halaman Kantor Bupati, Sabtu (28/10/2023) pagi.

Wakil Bupati Kepulauan Selayar, Saiful Arif, bertindak sebagai pembina upacara dengan membacakan amanat Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora), Dito Ariotedjo.

Selain jajaran Forkopimda dan para pimpinan OPD, upacara HSP ini diikuti sejumlah organisasi kepemudaan, pimpinan instansi vertikal, BUMD, dengan peserta upacara dari unsur Korpri, Satpol PP, anggota pramuka, dan sejumlah pelajar.

Amanat Menpora Dito yang dibacakan Wabup Saiful mengatakan setiap 28 Oktober bangsa Indonesia selalu merayakan peringatan HSP.

Momentum ini, kata dia, untuk mengingatkan terhadap sejarah gotong royong seluruh elemen pemuda yang berhasil menebar semangat jiwa patriotisme sekaligus menyatukan visi kebangsaan dalam Sumpah Pemuda 1928 yang melahirkan sebuah komitmen kebangsaan, yaitu bertumpah darah satu tanah air Indonesia, berbangsa satu bangsa Indonesia, dan menjunjung bahasa persatuan bahasa Indonesia.

Peringatan HSP tahun ini mengusung tema Bersama Majukan Indonesia dengan logo yang bermakna membentuk stilasi barisan manusia menyimbolkan kolaborasi dan warna-warni menunjukkan keanekaragaman suku, bahasa, dan budaya. Heterogenitas ini sebagai sumber kekuatan dalam memajukan Indonesia.

Pemerintahan membuka luas partisipasi pemuda-pemudi generasi muda Indonesia hari ini seiring untuk mewujudkan harapan masa depan Indonesia bersama-sama. Inklusivitas dalam ekosistem kolaborasi lintas generasi telah membangun optimisme kolektif bahwa sekarang para pemuda-pemudi mendapatkan tempat terhormat di dalam pembangunan nasional.

Posisi Indonesia memang sedang berproses menyelesaikan persoalan korupsi, kemiskinan, pengangguran, narkoba, pornografi, hoaks, ujaran kebencian, serta sejumlah problem bangsa lainnya. Namun, semua itu bukan menjadi alasan bagi para pemuda untuk berhenti melaju menuju Indonesia maju dan menciptakan masyarakat adil dan makmur.

Di sisi lain, perkembangan teknologi terkini dan arus informasi yang semakin cepat membuat kesenjangan penguasaan terhadap teknologi dan informasi antar generasi. Demikian halnya dengan tatanan sosio-kultural, politik, dan bahkan bisnis yang dikontestasi.

“Kita perlu bertanya apakah artificial intelligence telah digunakan optimal secara masif. Mengimbangi percepatan dan perubahan ini saja sudah cukup membuat kewalahan. Pada intinya, penguasaan pemuda terhadap teknologi dan informasi serta literasi digital menjadi sesuatu yang harus diseriusi,” ujar Wabup Saiful.

Oleh karena itu, setiap pemuda perlu mempunyai visi, misi, dan peran strategis untuk 30 tahun mendatang agar pembangunan dapat berlari lebih cepat. Strategi paling ampuh adalah dengan tolong-menolong lintas generasi dan gotong royong lintas sektor.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *