Hutan Mangrove Terluas dan Terapat di Indonesia Ada di Sinjai Timur, Ternyata Punya Kisah
bukabaca.id, Sinjai – Sinjai kaya akan tempat wisata. Di antaranya hutan mangrove. Ada dua hutan mangrove di Kabupaten Sinjai, Sulawesi Selatan. Pertama berlokasi di Desa Bua, Kecamatan Sinjai Timur, hutan mangrove ini bernama Pantai Hubat.
Tidak ada biaya yang dikeluarkan masuk di sini, yang ada hanya biaya parkir Rp2.000. Namun, tempat ini masih sepi pengunjung dan kurang direkomendasikan karena masih baru.
Hutan mangrove yang kedua bernama hutan mangrove Tongke-Tongke. Inilah tempat wisata mangrove yang populer di Sinjai. Hutan mangrove ini berlokasi di Desa Tongke-Tongke, Kecamatan Sinjai Timur.
Hutan mangrove ini seluas 173,5 hektare yang merupakan hutan mangrove terluas dan terapat di Indonesia. Akses untuk menuju ke sana bisa dengan menggunakan kendaraan roda dua dan roda empat dengan jarak tempuh dari Kota Sinjai sekitar 15 menit.
Untuk biaya retribusi dengan karcis masuk Rp5.000 per orang.
Tidak salah memilih tempat ini sebagai wisata bersama keluarga dan kerabat. Selain bagus untuk foto-foto, hutan ini juga cocok untuk menambah pengetahuan karena termasuk hutan konservasi mangrove.
Data yang dihimpun bukabaca.id dari berbagai sumber, awal keberadaan hutan mangrove Tongke-Tongke ini berasal dari ide seorang laki-laki Desa Tongke-Tongke bernama Taiyeb.
Desa tempat Taiyeb bersama warga lainnya kerap kali terjadi hantaman ombak yang bebas menyapu bibir pantai.
Dari situlah Taiyeb mencari cara bertahan hidup di desanya tanpa lari dari masalah. Suatu ketika ia pun mengamati desa tetangga yakni Desa Samataring yang memiliki banyak tambak yang dipagari dengan pohon mangrove.
Ia pun menayakan cara menanam setelah meminta beberapa bibit tanaman mangrove.
Ia bersama 17 warga Desa Tongke-Tongke mulai menanam mangrove di sepanjang bibir pantai di desanya.
Akhirnya siapa sangka, kerja keras Taiyeb dan rekannya membuahkan hasil. Tak pernah terpikirkan suatu saat hasil jerih payahnya ini dilirik pemerintah dan diundang ke istana mendapatkan penghargaan bidang lingkungan oleh Presiden Ke-2 Republik Indonesia Soeharto 1995.
Hutan mangrove Tongke-Tongke yang menjadi destinasi wisata unggulan pemerintah kabupaten Sinjai, sejak 2017 pengelolaannya dialihkan ke Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Sinjai. Secara bertahap kawasan ini mulai dibenahi. (Muallim)