Indonesia Duduki Peringkat Kedua Sebagai Negara Tercepat Vaksinasi Covid-19
bukabaca.id, Jakarta – Indonesia menempati peringkat kedua sebagai negara tercepat vaksinasi Covid-19. Selama adanya vaksin, seluruh negara berlomba-lomba untuk melakukan vaksin demi meminimalisir risiko penyebaran virus Corona.
Di Indonesia sendiri, pemerintah selalu berupaya untuk meminimalisir Covid-19, diantaranya yakni dengan melakukan social distance (pembatasan sosial), PSBB, penerapan 3M & 3T, PPKM skala mikro hingga vaksinasi.
Dan vaksinasi memanglah disiasati sebagai salah satu kunci pemutus mata rantai Covid-19. Hal inilah yang menyebabkan berbagai negara berburu vaksin, karena ingin kembali memulihkan perekonomian yang sempat terhambat selama pandemi.
Berdasarkan data yang dilansir dari CNBC Indonesia, Per Sabtu (6/3/2021), Satgas Penanganan Covid-19 melaporkan bahwa jumlah penerima dosis kedua vaksin Covid-19 di Indonesia telah mencapai 1.130.524 penduduk.
Angka tersebut telah setara dengan 2,8% target vaksinasi pemerintah yang diproyeksikan menjangkau 40.349.051 warga. Sementara itu, penerima dosis pertama vaksin Covid-19 menyentuh angka 2.552.265 atau setara 6,3% dari target.
Sebagaimana diketahui, vaksinasi Covid-19 dengan menggunakan vaksin Sinovac asal China dilakukan melalui dua tahap penyuntikan. Penerima suntikan kedua, jumlahnya setara dengan 0,4% dari jumlah penduduk di Indonesia. Jumlah tersebut diakui masih sangat kecil.
Sebagai perbandingan, Singapura saat ini telah menyuntikkan vaksin tahap dua ke 215.000 warganya, atau setara dengan 3,7% populasinya. Ini menempatkan Negara Kota tersebut di posisi puncak negara dengan laju vaksinasi terpesat di Kawasan.
Dan benar, kinerja vaksinasi Indonesia memang sangat patut untuk diacungi jempol. Karena sejauh ini memang hanya kalah jika dibandingkan dengan Singapura.
Padahal diketahui bahwa Indonesia merupakan negara dengan populasi terpadat di Asia Tenggara. Menurut catatan Our World in Data, posisi Indonesia lebih baik dari lima negara anggota ASEAN dalam hal jumlah suntikan per 100 penduduk.
Namun, bukan berarti kita boleh bernafas lega. Pasalnya, jumlah penerima suntikan vaksin tahap kedua di Indonesia masih kalah dibandingkan dengan rerata global yang telah mencapai angka 0,8% dari populasi dunia.
Bersamaan dengan program vaksinasi dua dosis yang dijalankan di negeri ini pada 30 Januari 2021, jumlah rata-rata kasus baru harian dalam sepekan terus menurun di Indonesia. Data Worldometers mencatat puncak rerata harian tertinggi dicapai pada 31 Januari, yakni 12.865 kasus.
Namun selepas itu, berbarengan dengan pengenaan dalam skala yang masih sangat terbatas), angka rerata kasus Covid-19 harian terus turun hingga mencapai 6.457 kasus pada Jumat (5/3/2021) kemarin.
Hal ini memunculkan harapan bahwa realisasi vaksinasi di Indonesia bakal lebih cepat dibandingkan dengan proyesi Bloomberg sebelumnya yang meramal bahwa Indonesia bakal perlu 10 tahun untuk memvaksin seluruh warganya.
Kunci keberhasilan Indonesia, sejauh ini, adalah amannya pasokan vaksin, karena mayoritas vaksin yang dipakai berasal dari China, dengan porsi nyaris 40%. (*)