Ini Alasan Kenapa Orang Kaya ‘Sungguhan’ Benci Flexing

waktu baca 4 menit
Jusup Hamka.

Ketika banyak triliuner memiliki koleksi mobil sport mewah, Buffett lebih senang memakai mobil murah. Mobil terbarunya adalah Cadillac XTS yang dibeli pada tahun 2014. “Sebenarnya, saya hanya berkendara sekitar 3.500 mil setahun, jadi saya akan sangat jarang membeli mobil baru,” katanya kepada Forbes.

Buffett juga tidak terlalu peduli dengan baju rancangan desainer ternama atau model iPhone terbaru. Dia hanya memakai ponsel murah selama bertahun-tahun sebelum akhirnya menggunakan smartphone Apple pada tahun 2020.

Mau contoh yang lebih lokal? Ada. Cobalah ketik nama nama Michael Bambang Hartono di mesin pencarian Google. Kalau Anda belum familiar, dia adalah orang terkaya nomor wahid di Indonesia.

Sebagai pemilik saham mayoritas Bank Central Asia (BCA) dan pemilik Djarum Super, Hartono tajir melintir. Pada 2021, Forbes menyebut total kekayaan Bambang adalah US$42,6 miliar atau sekitar Rp610 triliun (kurs US$1 = Rp14.334).

Gaya sehari-hari Hartono tidak mencolok. Dia masih senang makan jajanan pasar. Makanan favorit Hartono adalah lentog, kuliner tradisional dari kampung halamannya, Kudus, Jawa Tengah. Satu porsi lentog terdiri dari irisan lontong, tahu, tempe, dan sayur nangka.

Dalam satu kesempatan, Hartono datang menggunakan mobil Hiace Ventury, tanpa ada pengawalan atau iringan voorijder. Untuk orang sekelas Hartono, mobil Hiace tentu adalah mobil murah.

Terlepas dari apa yang ditampilkan di depan publik, orang-orang super kaya ini tentu memiliki standar hidup yang berbeda dari kebanyakan orang. Meski tidak dipamerkan, pembelanjaan mereka tetap di atas rata-rata orang pada umumnya. Misalnya untuk biaya pendidikan anak di sekolah terbaik, kesehatan, renovasi rumah, dan liburan keluarga yang nyaman setiap tahun. Tetapi, tetap saja, kebanyakan dari mereka tak mau hal-hal seperti itu menjadi konsumsi publik. (MA)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *