Jika Lamban Tangani Sampah, Walikota Akan Copot Camat-Lurah

waktu baca 3 menit
Walikota Makassar, Danny Pomanto.

bukabaca.id, Makassar – Wali Kota Makassar Moh Ramdhan ‘Danny’ Pomanto mengancam akan mencopot camat dan lurah. Pernyataan ini disampaikan Walikota setelah menilai sejumlah camat dan lurah yang lamban dalam penanganan sampah.

“Saya lihat kelemahan-kelemahan mendasar (penanganan sampah) di kelurahan dan kecamatan, saya harus akui itu,” tutur Danny kepada wartawan, Rabu (26/7/2022).

Menurut Danny, indikator kinerja camat dan lurah diukur dari tingkat kebersihan di wilayahnya masing-masing. Hal itu yang akan jadi dasar baginya untuk mengevaluasi bawahannya.

“Jadi dia (camat dan lurah) tidak tanggap (tangani sampah) saya ukur, setelah dilapor tidak ada tanggapan, maka ada alasan untuk memberhentikan lurah dan camat,” tegasnya.

Saat ini juga sudah dihadirkan tim satgas pengawas kebersihan yang dinamakan Pakandatto atau Pasukan Penindakan Anti Kotor. Pakandatto juga akan membantu Danny mengevaluasi kinerja camat dan lurah, di samping membantu mengawasi kebersihan di tiap kelurahan.

Danny menekankan Pakandatto hadir karena memang kinerja camat dan lurah masih lemah dalam hal penanganan sampah. Tim yang dia komandoi secara langsung.

“Yang jelas saya menganggap pengawasan persampahan (camat dan lurah) itu lemah, maka saya ambil alih,” jelas Danny.

Wali Kota Makassar Moh Ramdhan ‘Danny’ Pomanto mengaku membentuk satuan tugas (satgas) pengawas kebersihan yang dijuluki Pakandatto karena geram dengan kinerja para lurah. Danny menyebut para lurah lamban dalam penanganan sampah.

“Ya kalau saya sudah ambil alih begitu kan berarti masih lemah (kinerja lurah),” kata Danny kepada wartawan, Rabu (19/10).

Untuk diketahui, Danny Pomanto mengukuhkan Pakandatto di Anjungan Pantai Losari Makassar, Rabu (19/10). Mereka akan disebar ke tiap kelurahan menegur hingga melaporkan warga yang buang sampah sembarangan.

“Pakandatto ini penindakan, tim penindakan kalau ada yang kotor-kotor. Detailnya adalah melaporkan, menegur kemudian menindaki,” tutur Danny, Rabu (19/10) lalu.

Danny melanjutkan, Pakandatto dibentuk untuk memaksimalkan manajemen persampahan. Mereka yang tergabung dalam Pakandatto adalah tenaga Laskar Pelangi (Pelayanan Publik Berintegritas) yang direkomendasikan para camat.

“Utusan masing-masing kelurahan atas rekomendasi camat. Pasukan yang saya pimpin sendiri. Pasukan yang kerjanya mengawasi kualitas pembuangan sampah, bukan pengangkatan sampah,” ujarnya.

Di tempat terpisah Founder Komunitas Manggala Tanpa Sehat (MTS) Mashud Azikin, mengatakan bahwa Satgas Kebersihan Pakandatto atau Pasukan Penindakan Anti Kotor yang dibentuk Wali kota Makassar Moh Ramdhan ‘Danny’ Pomanto perlu diapresiasi namun demikian menurutnya, gerakan-gerakan sadar sampah seperti program Lihat Sampah Ambil (LISA) yang pernah dicanangkan Walikota perlu kembali dimaksimalkan.
“Yang terpenting dalam pengentasan masalah persampahan di Kota Makassar ini, adalah Pemerintah Kota tidak boleh berhenti mengedukasi masyarakat secara massiv bagaimana memilah sampah yang efektif (Organik dan Non Organik), bagaimana mengolah sampah khusus sampah organik yang rentan menimbulkan bau tak sedap, menjadi material yang bernilai ekonomi,” kata Mashud.

Pemerintah harus menginisiasi “gerakan kolaboborasi” berbasis komunitas, “ Bisa melibatkan Ketua-ketua RT/RW untuk menggerakkan warganya mengelola sampahnya secara mandiri, intinya kita sedapat mungkin mengurangi sampah masuk ke TPA dengan terus menerus menggelorakan gerakan 3R (Reduce,Recycling dan Reuse) di masyarakat. Pungkas Alumnus Kimia Unhas ini kepada bukabaca.id (27/10/2022). (Mastricht)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *