Kabid Humas Kominfo Bocorkan Strategi Basli Ali-Saiful Arif Membangun Selayar
bukabaca.id, Kepulauan Selayar – Kabid Humas Kominfo, Andi Sandra Esty Abriany, mengatakan untuk kondisi dan potensi wilayah dan penyelenggaraan pemeritahan di Kabupaten Kepulauan Selayar membutuhkan strategi tersendiri.
Andi Sandra Esty Abriany yang belum lama ini menjabat sebagai Kabid Humas itu menuturkan, dalam menjalankan pemeritahan, Bupati Basli Ali dan Wabup Saiful Arif dan jajarannya terus berupaya semaksimal mungkin agar masyarakat memperoleh standar pelayanan yang sama.
“Salah satunya dengan melakukan koordinasi terkait dukungan program dan kegiatan, alokasi anggaran baik di provinsi, pusat, maupun lembaga lain seperti CSR atau lainnya,” katanya.
“Alhamdulillah, pada tahun ini saja, atas koordinasi Pemkab Selayar untuk menjamin akses masyarakat terhadap air siap minum misalnya, atas bantuan Gubernur Sulsel tahun ini telah dihadirkan teknologi pengolahan air siap minum (Arsinum) di dua titik, yakni di Desa Bontoborusu, Kecamatan Bontoharu dan Desa Menara Indah, Kecamatan Bontomatene,” beber Andi Esty.
menurutnya, dengan mendukung kegiataan keagaamaan dan Kabupaten Kepulauan Selayar sebagai tuan rumah STQ, Gubernur Andi Sudirman telah mengalokasikan Anggaran Rp.11 Miliar lebih untuk pembangunan masjid Agung Rahmatan Lil Alamin.
“Dari pemerintah Pusat bulan ini juga ada Bantuan pemasangan baru listrik atau BPBL bagi rumah tangga tidak mampu, yang juga merupakan bentuk upaya dan koordinasi yang dilakukan Pemkab SelayarSelayar,” terangnya.
Andi Esty menjelaskan, BPBL itu meliputi instalasi tenaga listrik dan biaya pemasangannya, biaya sertifikasi laik operasi, biaya penyambungan baru ke PT Perusahaan Listrik Negara (Persero), dan pengisian token listrik perdana.
“Penerima bantuan BPBL merupakan rumah tangga yang belum tercatat sebagai pelanggan PT PLN (Persero) dan berdomisili di daerah yang telah tersedia jaringan tenaga listrik tegangan rendah PT PLN (Persero) tanpa dilakukan perluasan jaringan,” ungkapnya.
Lebih lanjut, kata Esty, penerima bantuan BPBL merupakan rumah tangga yang belum tercatat sebagai pelanggan PT PLN (Persero) dan berdomisili di daerah yang telah tersedia jaringan tenaga listrik tegangan rendah PLN.
Selain itu, penerima harus sudah terdaftar dalam DTKS yang ditetapkan oleh Kementerian yang menyelenggarakan urusan pemerintahan di bidang sosial.
“Begitu pula dengan penanganan wilayah yang sulit bahkan tidak terjangkau sinyal atau jaringan telekomunikasi, lanjut Kabid Humas, atas permohonan Pemkab Selayar, saat ini juga sementara dalam proses pembangunan 30 BTS,” ucapnya.
“Dan masih banyak hal lainnya, ini sekedar sebagai bentuk informasi bahwa dengan keterbatasan anggaran, pemerintah daerah dalam hal ini Bupati dan Wabup tidak tinggal diam, terus berupaya semaksimal mungkin demi kemajuan pembangunan daerah dan kesejahteraan masyarakat Bumi Tanadoang,” tutup Andi Esty. (Hms)