Kabupaten Sinjai Gagal Raih Adipura
BukaBaca.id, Sinjai – Kabupaten Sinjai gagal meraih piala Adipura dari Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (LHK) tahun 2023.
Sekretaris Dinas Dampak Lingkungan Hidup dan Kehutanan (DLHK) Kabupaten Sinjai, Evikasim Noor, mengatakan bahwa hal itu disebabkan pengelolaan sampah di TPA Tondong.
“Iya benar, Kabupaten Sinjai gagal mendapatkan piala Adipura. Penyebabnya adalah 50 persen dari pengelolaan sampah di TPA Tondong,” katanya.
Menurutnya, ada beberapa poin kategori menjadi penyebab Kabupaten Sinjai tidak meraih Piala Adipura, diantaranya tidak adanya sarana dan prasarana pencatatan jumlah sampah yang masuk dikarenakan komputer rusak.
Dia menambahkan, jembatan timbang yang ada di TPA Tondong juga tidak berfungsi lagi, dikarenakan pernah tertutup oleh sampah saat Porprov XVII tahun 2022 lalu serta tidak ada kegiatan di TPA selain hanya buang sampah yang seharusnya ada proses pemilahan sampah.
“Selain itu, tidak adanya aktivitas pembuatan pupuk kompos, pipa penyaluran gas metan. Serta tidak ada tanda penunjukan terlarang dan area bebas masuk. Bahkan, kolam lindi yang tidak berfungsi,” jelas Evikasim Noor.
Selebihnya yang 50 persen, kata dia, kategori penilaian tersebut adalah kegiatan pengangkutan sampah, sarana dan termasuk pembiayaan. Namun, yang paling utama penyebabnya adalah karena over kapasitas di TPA Tondong.
“Kerusakan yang terjadi pada komponen alat itu karena anggaran dipangkas untuk biaya perbaikan dan pemeliharaan,” ungkapnya.
Pantauan awak media, di jalan kota kabupaten yang mempunyai sematan ‘Panrita Kitta’ itu nampak sampah dibiarkan berseliweran lagi meluber di area kontainer sampah.
Seperti di gerbang masuk Perumahan Lappa Mas yang terletak di jalan Halim Perdana Kusuma.
Kontainer sampah yang di sediakan oleh DLHK Sinjai nampak sudah disesaki sampah dan mengeluarkan aroma yang cukup menyengat.
Salah seorang warga perumahan, Alfian mengatakan, pemandangan kontainer sampah yang full kapasitas sudah lumrah di wilayahnya.
Ironisnya, kata dia, pihak pengelola sampah (DLHK) seolah melakukan pembiaran terkait kontainer sampah yang sudah penuh .
“Itu mah sudah menjadi pemandangan kami disini (Perumahan Lappa Mas). Dalam sepekan, biasanya hanya di angkut 2-3 kali oleh petugas kebersihan,” ujar Alfiyan.
“Jujur kami sudah capek protes, karena pihak DLHK bermasa bodoh. Bayangkan pak,ada ribuan warga tinggal di perumahan ini dan kontainer sampahnya hanya 1 unit, itupun di angkutnya 2-3 kali dalam sepekan,” keluhnya.
Fian sapaan akrabnya, mengaku sangat cinta kebersihan. Namun sahaja, ia menilai pemerintah acuh akan kebersihan.
“Ia, tentu saya pribadi sangat suka dengan kebersihan, karenakan kebersihan sebagian dari Iman. Rerata kami (warga Lappa Mas) cinta akan kebersihan, tetapi saya tekankan pemerintah yang acuh, coba bayangkan, ada Tempat Pembuangan Sementara Reuse,Reduce dan Recycle (TPS3R) yang dibangun disini. Tapi tidak di fungsikan, kan Kacau Pemerintah kalau begitu,” kesahnya.
“Intinya jangan harap bisa meningkatkan kepedulian masyarakat terhadap sampah jika pemerintah saja abai terhadap sampah,” tambahnya.
Selain di Gerbang masuk perumahan Lappa Mas 1, pemandangan serupa juga terjadi di Area TPI Lappa, Gerbang Lappa Mas 3 dan 5 dan pasar sentral.
Diketahui, sehari sebelum Hari Peduli Sampah Nasional, anggota DPRD Sinjai menuding DLHK Sinjai sebagai biang kerok terkait maraknya sampah di kota Sinjai.
“Menyambut Hari Jadi Sinjai ke 459, sampah kurang terurus dan tidak optimalnya dalam melakukan mobilisasi pengangkutan untuk dibawah ke TPA Tondong, DLHK selaku instansi terkait apa kerjamu?,” tegas ketua Komisi III DPRD Sinjai saat memimpin rapat kerja Komisi III bersama dua Instansi Pemerintah Daerah diantaranya Dinas DLHK dan Dinas PUPR Sinjai.
Untuk diketahui, dari 24 Kabupaten/ Kota di Sulawesi Selatan hanya 13 daerah yang mendapat penghargaan Piala Adipura, yakni Kabupaten Bantaeng, Bulukumba, pinrang, Pare-Pare, Maros, Enrekang, Selayar, Luwu Timur, Sidrap, Palopo, Barru, Bone, dan Wajo.
Kabupaten yang mempunyai stori menyatukan kerajaan Bone-Gowa itu hanya mendapatkan 2 penghargaan Piala Adipura pada tahun 2010 dan tahun 2018. (Im)