Ketua Komisi I DPRD Selayar Andi Arpin: Perumda Tirta Tanadoang Perlu Langkah Taktis

Perbesar

BukaBaca.ID, Kepulauan Selayar – Ketua Komisi I DPRD Kepulauan Selayar, Andi Arpin, menyoroti kondisi keuangan Perusahaan Umum Daerah (Perumda) Tirta Tanadoang yang kadang mengalami kerugian. Menurutnya, ada beberapa faktor utama yang menyebabkan kondisi tersebut, di antaranya tingginya biaya operasional dan jumlah karyawan yang dinilai relatif banyak namun kurang produktif.

“DPRD meminta agar biaya operasional dikurangi dan efisiensi dilakukan demi keberlangsungan perusahaan,” ujar Andi Arpin.

Selain itu, banyaknya tunggakan pembayaran dari pelanggan turut memperburuk stabilitas keuangan perusahaan. DPRD juga meminta Direktur Perumda Tirta Tanadoang untuk berani mengambil langkah taktis dan terukur guna menyelamatkan perusahaan, termasuk meningkatkan pendapatan serta menekan pengeluaran yang tidak perlu.

Menanggapi hal tersebut, Direktur Perumda Tirta Tanadoang, Asnawi, mengungkapkan bahwa salah satu kendala utama yang dihadapi adalah sekitar 2.000 lebih meteran pelanggan yang rusak. Hal ini menyebabkan pemakaian air tidak tercatat dengan benar sehingga mempengaruhi pendapatan perusahaan.

“Kami belum bisa mengganti meteran sebanyak itu karena membutuhkan biaya besar,” kata Asnawi.

Selain itu, biaya listrik yang harus dibayar perusahaan juga cukup besar, mencapai ratusan juta rupiah per bulan. Masalah listrik juga menjadi tantangan tersendiri karena ketika terjadi pemadaman, distribusi air ke pelanggan di beberapa wilayah seperti Kota Benteng dan Bontoharu akan terhenti total, kecuali di daerah Pariangan yang masih bisa mengandalkan gravitasi.

Dengan kondisi ini, DPRD mendorong manajemen Perumda Tirta Tanadoang untuk segera mencari solusi yang efektif agar perusahaan daerah ini bisa kembali stabil dan beroperasi dengan lebih baik demi kepentingan masyarakat. (fdy/fdy)