Ketua KTH Betara Bersatu Sebut Petani Desa Bentenge Butuh Penyuluh Kopi

waktu baca 2 menit

bukabaca.id, Maros – Desa Bentenge, Kecamatan Mallawa, Kabupaten Maros menyimpan surga Komoditi Kopi, terletak di ketinggian 709 MDPL, berjarak 13 km dari jalan poros Maros-Soppeng.

Lahan perkebunan kopi bentenge tersebut berada di kawasan taman konservasi taman nasional Bantimurung Bulusaraung.

Ada 3 jenis varietas kopi yang dibudidayakan oleh petani kopi bentenge yaitu robusta, arabika dan jember dengan cita rasa dan keunggulan yang berbeda.

Saat ini petani kopi Mallawa sudah memiliki kelembagaan kelompok tani hutan (KTH) yang diberi nama (Betara Bersatu) dibawah binaan taman nasional Bantimurung Bulusaraung yang baru terbentuk setahun belakangan ini.

Ketua KTH, Muhammad Arif saat ditemui di Sekretariat KTH betara bersatu mengatakan bahwa petani kopi bentenge membutuhkan penyuluh khusus kopi. Meskipun mereka telah 20 tahun menanam kopi tetapi masih minim pengetahuan tentang budidaya tanaman kopi.

Lebih lanjut, ia juga berharap petani bentenge bisa sejahtera dengan komoditi kopinya jika di kelola secara profesional. Sesuai visi “kopi mallawa bentenge untuk nusantara”. Selain itu juga mampu bersaing dengan kopi Toraja, Bulukumba, Malino dan komoditi kopi lainnya dari berbagai daerah.

Pihak taman nasional Bantimurung Bulusaraung melalui Aswadi mengungkapkan bahwa grafik partisipasi masyarakat dalam komoditi kopi di Desa Bentenge cenderung semakin meningkat. Hal ini dalam rangka pemenuhan kebutuhan hidup masyarakat desa.

“Petani kopi bentenge mengelolah lahannya sesuai kearifan lokal atas keinginan masyarakat desa itu sendiri,” ujarnya, Minggu (27/6/2021).

Sementara itu, pihak dinas pertanian dan ketahanan pangan kabupaten maros melalui Syamsul Bahri selaku kasi penyuluhan menuturkan bahwa pihaknya sangat menyambut baik keinginan petani kopi bentenge untuk permintaan penyuluh.

“Mungkin selama ini potensi komoditi kopi bentenge belum sampai ketahapan komunikasi lebih lanjut di ranah pendampingan, sebab adanya ketidaktahuan petugas di lapangan terkait keberadaan lahan kopi bentenge, lebih lanjut akan kami bicarakan,” pungkas.

Selain itu, hal ini pun juga dinilai sejalan dengan program kerja Bupati Maros untuk mendukung penuh komoditi unggulan Maros.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *