Kisah Pilu Gadis Majene: Ayahnya Meninggal, Rumahnya Roboh karena Gempa
bukabaca.id, Majene – Dekan Fakultas Teknik Industri (FTI) Universitas Muslim Indonesia (UMI), Dr Zakir Sabara telah sudi menyisihkan waktunya untuk berkunjung ke wilayah bencana gempa di Mamuju-Majene, Sulawesi Barat.
Saat berkunjung, ia bertemu dengan sosok anak gadisnya saat di kampus. Dia adalah Husnul Khatimah. Husnul adalah alumni FTI UMI.
Melalui akun facebooknya, Dr Zakir mengatakan bahwa Husnul telah lulus kuliah sejak Juni lalu dan telah mengikuti wisuda online. Katanya, Husnul mengambil studi di Teknik Pertambangan di UMI kurang lebih 4 tahun.
Duka lara yang kini tengah dirasakan oleh sosok Husnul. Wilayah kediamannya kini tertimpa musibah gempa bumi. Rumahnya rubuh akibat gempa, bahkan hancur karena tertimpa oleh reruntuhan longsor.
Husnul Khatimah kini tengah mengungsi di tenda pengungsian di halaman gedung SMP di Desa Kabiraan, Kecamatan Ulumanda, Kabupaten Majene bersama 8 orang keluarganya.
Saat melihat posko yang ia huni didatangi oleh Dekannya, Husnul sangat bahagia. Ia tak menyangka jika Dekannya tersebut bisa berhasil menembus lokasi tempat ia mengungsi.
“Dia tidak menyangka kami bisa tembus ke desanya yang terisolasi oleh reruntuhan longsor, tak pernah menyangka saya yang sering dipanggil Pak De atau Ayah oleh mahasiswa bisa bertemu dikampung halamannya,” tulis Dr Zakir Sabara di akun facebook pribadinya. Senin, (18/1/2021).
Dalam unggahannya, Dr Zakir juga menuliskan bahwa saat ini Husnul menjalani hidupnya hanya bersama keluarganya tanpa seorang ayah. Ayahnya telah meninggal sejak 8 bulan lalu. Mengingat hal itu, Husnul sangat teramat sedih.
Saat melihat seorang pria bertopi koboi datang ke poskonya, gadis berhijab hitam itu pun langsung memeluk erat tubuhnya. Husnul juga tak menyangka, Zakir Sabara dan Relawan Kemanusiaan FTI UMI, bisa tembus ke desanya yang terisolasi oleh reruntuhan longsor.
“Ayah, tidak adami bapakku, kita pengganti bapakku, saya tidak sangka bisa ketemu saya disini. Baru kita ayah tim relawan yang tembus ke kampungku,” ungkap Husnul pada dr Zakir.
Ayah adalah panggilan akrab mahasiswa FTI UMI kepada Zakir Sabara. Selain Ayah, Zakir juga akrab disapa Pak De oleh mahasiswanya.
“Kamu kuat Gadisku, Insya Allah dan Yakinlah, dibalik bencana Allah SWT selalu menyiapkan hadiah terindah setelahnya,” tulis Dr Zakir.
“Kamu harus kuat dan menguatkan seluruh keluarga dan warga dikampungmu, Insya Allah kami semua selalu hadir saat kalian membutuhkan,” tambahnya.
Sekadar diketahui bahwa Dr Zakir dan tim berhasil menembus Desa Kabiraan, setelah melewati berbagai arus yang tertimpa longsor.
Tim relawan datang dengan membawa bantuan berupa selimut, bahan makanan, obat-obatan, tikar, tenda serta perlengkapan bayi itu, diangkat ke sebelah longsoran dengan menggunakan belalai eksavator.(Dev)