Komisi IX Fraksi Demokrat DPR RI Gelar Sosialisasi Jaminan Ketenagakerjaan di Selayar
BukaBaca.id, Kepulauan Selayar – Sedikitnya lima ratusan warga dari berbagai penjuru desa dan kelurahan di Kabupaten Kepulauan Selayar Sulawesi Selatan berbondong-bondong menghadiri Sosialisasi Jaminan Sosial Ketenagakerjaan bersama dengan tokoh masyarakat yang diinisiasi oleh Hj Aliyah Mustika Ilham, dari Komisi IX Fraksi Demokrat Dewan Perwakilan Rakyat Republik Indonesia (DPR RI).
Kegiatan tersebut digelar di Rayhan Coffee and Restoo jalan Jenderal Ahmad Yani Benteng, Sabtu 24 Juni 2023 sekitar pukul 10.30 Wita siang tadi.
Disamping itu, hadir pula Miswar Wahyudhy Nasir Leha, dari Fraksi Demokrat, Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kepulauan Selayar, Kepala Bidang Kepesertaan Kantor BPJS Ketenagakerjaan Cabang Makassar, Widhi Astri Aprilia Nia dan Kepala Kantor Cabang BPJS Ketenagakerjaan Cabang Selayar, Firdaus.
Kehadiran BPJS Ketenagakerjaan khususnya didaerah ini adalah bertujuan agar semua pekerja yang ada di Selayar dapat memahami dan mengerti tentang Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) Ketenagakerjaan. Sehingga nantinya ketika terjadi reziko saat bekerja setidak-tidaknya para pekerja dapat terkaper BPJS Ketenagakerjaan.
“Ada lima (5) Program Badan Penyelenggara Jaminan Kesehatan (BPJS) Ketenagakerjaan,” ujar Firdaus.
Kelima program itu adalah Jaminan Keselamatan Kerja (JKK), Jaminan Kematian (JKM), Jaminan Hari Tua (JHT), Jaminan Pensiun (JP) dan Jaminan Kehilangan Pekerjaan (JKP). Adapun peserta sosialisasi adalah pekerja Bukan Penerima Upah (BPU) atau juga biasa disebut pekerja in formal.
“BPU ini hanya bisa didaftarkan untuk tiga program. Yakni Jaminan Kecelakaan Kerja, Jaminan Kematian dan Jaminan Hari Tua,” ujar Firdaus dihadapan 500-an peserta sosialiasi.
Jumlah peserta BPJS Ketenagakerjaan didaerah ini lanjut Firdaus, sudah mencapai 14.600 tenaga kerja formal atau penerima upah. Sedangkan tenaga kerja in formal sudah terdaftar sekitar 8.000 peserta untuk in formal.
“Formal bagi mereka yang memiliki pimpinan atau dengan istilah lain ada yang memberi gaji atau upah. Misalnya perusahaan atau toko yang mempunyai karyawan. Sedangkan yang bukan penerima upah atau in formal adalah nelayan dan pekebun,” katanya.
Dikatakan Firdaus, 140 ribu penduduk Selayar maka wacananya sebanyak itu pula yang dapat dikaper untuk menjadi peserta BPJS Ketenagakerjaan di Selayar ini.
“Itulah yang mengarenakan kita untuk melakukan sosialisasi dimana-mana. Dan salah satu dampak positif yang akan didapatkan ketika menjadi peserta BPJS Ketenagakerjaan adalah mengurangi kemiskinan ekstrim,” katanya.
Firdaus menambahkan, jika seorang nelayan yang sekaligus sebagai kepala rumah tangga ketika turun kelaut untuk mencari nafkah lalu kemudian mengalami kecelakaan atau meninggal maka akan memperoleh santunan dari BPJS Ketenagakerjaan senilai Rp 56 juta.
“Kemudian selanjutnya karena orang yang meninggal ini misalkan memiliki 2 orang anak yang masih kecil dan masih duduk dibangku Sekolah Dasar (SD) akan mendapatkan program beasiswa. SD dapat Rp 1,5 juta perorang setiap tahun, SMP 2 juta perorang pertahun, SMA 3 juta perorang setiap tahun dan saat kuliah akan mendapatkan beasiswa senilai Rp 12 juta perorang pertahun,” ungkapnya.
Ucapan terima kasih disampaikan kepada Komisi IX DPR RI yang telah membantu BPJS Ketenagakerjaan dalam melakukan sosialisasi yang berlangsung selama kurang lebih tiga setengah jam.
Selain itu, juga disampaikan ucapan terima kasih kepada Pemerintah Daerah (Pemda) Kepulauan Selayar yang telah mendukung program Jaminan Sosial Ketenagakerjaan. (Dsj)