Lantik Kabibet Baru, Prof Hamdan Juhannis Harap UINAM Bisa Bersaing di Kawasan ASEAN
bukabaca.id, Gowa – Rektor Universitas Islam Negeri Alauddin Makassar (UINAM), Prof Hamdan Juhannis, melantik jajaran kabinet wakil rektor dan dekan di auditorium kampus, Rabu (14/8/2019).
Sejumlah kabinet yang dilantik adalah wakil rektor (Warek) 1 Bidang Akademik, Warek 2 Bidang Administrasi Umum Perencanaan dan Keuangan, Warek 3 Bidang Kemahasiswaan, dan Wakik rektor 4 Bidang Kerja Sama, dan Pengembangan Lembaga serta jajaran kabinet lainnya.
Berikut adalah daftar kabinet rektor baru UINAM Prof Hamdan Juhannis untuk periode 2019-2023.
Wakil Rektor 1: Prof. Mardan
Wakil Rektor 2: Prof. Wahyuddin Naro
Wakil Rektor 3: Prof. Darusalam Syamsuddin
Wakil Rektor 4: Dr. Kamaluddin Abunawas
Untuk jajaran Dekan baru yang dilantik Universitas Islam Negeri Alauddin 2019-2023 adalah sebagai berikut.
Fakultas Ushuluddin dan Filsafat: Dr. Muhsin
Fakultas Tarbiyah dan Keguruan: Dr. Marjuni
Fakultas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan: dr. Syatirah
Fakultas Sains dan Teknologi: Prof. Muh Khalifah Mustamu
Fakultas Dakwah dan Komunikasi: Dr. Firdaus Muhammad
Fakultas Adab dan Humaniora: Dr. Hasyim Haddade
Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam: Prof. Abustani Ilyas
Fakultas Syariah dan Hukum: Dr. Muammar
Selain itu, Direktur Pascasarjana UINAM diamanahkan kepada Prof. Dr. H. M Ghalib M. Untuk jabatan ketua LP2M UINAM adalah Prof. Dr. Muhammad Ramli. Serta ketua LPM UINAM ditangani Prof. Dr. Achmad,
Dalam sambutannya, mantan wakil rektor (Warek) 4 Bidang Kerja Sama dan Pengembangan Lembaga UINAM sekaligus rektor baru Prof Hamdan Juhannis, berharap program Internasionalisasi universitas bisa dilakukan secara efektif agar kampus peradaban itu bisa bersaing di kawasan ASEAN.
Tak hanya itu, program internasionalisasi universitas tersebut dinilai sebagai salah satu upaya untuk mewujudkan pengembangan universitas sehingga menghasilkan prodi yang andal.
“Program di bawah kepemimpinan saya adalah proses internasionalisasi universitas. Khususnya bagaimana kita bisa bersaing minimal di kawasan ASEAN. Dan tentunya saya berharap bapak warek satu yang dilantik ini bisa segera tancap gas untuk memulai program internasionalisasi ini dan titipan saya bagaimana kita bisa mewujudkan tim taspos pengembangan Universitas khususnya dalam mewujudkan salah satu pancasila pilar akademisi saya adalah menghasilkan prodi yang handal,” beber Prof Hamdan.
Prof Hamdan menambahkan, program internasionalisasi universitas tersebut dimulai dengan meng-update temuan ilmu akademik, yang setiap tahunnya akan dipertemukan di UINAM. Secara perlahan dan pasti UINAM akan dilirik oleh perguruan tinggi ternama di kawasan ASEAN.
Menurutnya, cara yang harus dilakukan adalah dengan memberi ruang kepada perguruan tinggi yang lain untuk datang belajar bersama di UINAM. Oleh sebab itu, untuk mewujudkan kenyamanan dalam proses berbagi ilmu dengan universitas lain adalah dengan menampilkan sikap multikultural dan moderat.
Menanggapi wacana Kementerian riset, Teknologi dan Pendidikan Tinggi Republik Indonesia (Kemenristekdikti) yang akan melibatkan rektor asing di perguruan tinggi Indonesia. Dengan tujuan untuk mempercepat proses internasionalisasi universitas.
Prof Hamdan menjelaskan hal tersebut hanya sebuah pernyataan peringatan bagi rektor yang ada untuk selalu berbenah. Menurutnya untuk menciptakan universitas yang bersaing dan memiliki nilai kolaboratif yang baik tidak mesti berasal dari luar negeri.
“Saya kira itu sebuah peringatan keras yang patut untuk kita renungkan bahwa kita sendiri yang harus berbenah. Agar kita bisa bersaing dengan perguruan tinggi lainnya. Baik berasal dari luar negeri maupun dalam negeri sendiri bahkan di kawasan ASEAN tanpa harus melibatkan rektor asing,” tutur Prof Hamdan. (Ahmadi S)