Mahasiswa Makassar Disambut Gas Air Mata, Teriakan Turunkan Jokowi Menggema di Depan Kantor DPRD Sulsel

waktu baca 2 menit

bukabaca.id, Makassar – Ribuan mahasiswa yang tergabung dalam aliansi mahasiswa Makassar menyampaikan aspirasi di kantor DPRD Sulsel Jalan Urip Sumoharjo Makassar, Selasa (24/9/2019).

Mahasiswa berasal dari berbagai universitas di Sulawesi Selatan di antaranya Universitas Islam Negeri Alauddin Makassar (UINAM), Universitas Muslim Indonesia (UMI), Universitas Hasanuddin (Unhas), Universitas Muhammadiyah Makassar (Unismuh) Universitas Negeri Makassar (UNM), dan berbagai perguruan tinggi lainnya

Mereka menuntut sejumlah kebijakan pemerintah yang dinilai tidak berpihak pada kepentingan rakyat. Dalam orasinya, mahasiswa menyampaikan sikap penolakan terhadap sejumlah rancangan undang-undang yang disahkan dewan perwakilan rakyat (DPR). Di mana kebijakan tersebut dianggap hanya menguntungkan segelintir elite tertentu.

Dalam tuntutannya, para mahasiswa menolak kebijakan pemerintah seperti rancangan kitab undang-undang hukum pidana (RKUHP), Revisi UU KPK, RUU Pemasyarakatan, RUU Minerba, menolak kenaikan BPJS, serta meminta kepada pemerintah untuk mengesahkan RUU Penghapusan Kekerasan Seksual (PKS), dan meminta pemerintah untuk mengusut tuntas pembakaran hutan.

“Hidup mahasiswa! Kita datang untuk menyampaikan aspirasi masyarakat. Hari ini kita melihat rakyat Indonesia tertindas oleh kebijakan-kebijakan yang tidak masuk akal. RUU yang disahkan melemahkan KPK, iuran BPJS yang semakin meningkat, serta kebijakan lainnya yang tidak membuat masyarakat sejahtera justru membuat mereka menderita,” teriak Anrias Ado, koordinator lapangan (Korlap) STIE Wira Bhakti Makassar dalam orasinya dengan pengeras suara.

“Hari ini kami mahasiswa Makassar tidak mengenal merek kami datang dengan satu tujuan yaitu, lawan! Lawan!”

Ratusan personel kepolisian dikerahkan dalam mengamankan aksi. Akan tetapi, pembakaran sejumlah ban mobil dan karangan bunga di depan kantor DPRD Sulsel membuat personel kepolisian mengambil langkah dengan menembakkan gas air mata.

Aksi lempar batu dan kejar-kejaran terjadi di sepanjang Jalan Urip Sumoharjo Makassar. Akibatnya, akses sepanjang jalan Urip Sumoharjo dan AP Pettarani lumpuh total.

Berdasarkan pantauan bukabaca.id, kericuhan terjadi selama satu jam yaitu 13.00 Wita hingga 14.00 Wita. Jumlah mahasiswa yang terus bertambah membuat aksi kembali dilanjutkan setelah sebelumnya terhenti. Pukul 15.00 Wita massa kembali mengepung Kantor DPRD Sulsel. Petugas kepolisian yang berjaga langsung membubarkan massa.

Beberapa mahasiswa yang terlibat diamankan pihak kepolisian karena dianggap sebagai provokator. Tak hanya itu, seruan untuk menurunkan Presiden Joko Widodo dari jabatannya menggema dalam unjuk rasa. Para demonstran menganggap presiden Jokowi gagal dalam menangani sejumlah persoalan di Indonesia.

“Turunkan Jokowi! Turunkan Jokowi! Kami yakin aksi kita ini terkonsiliasi. Jadi teman tidak usah takut revolusi!” ucap Anrias Ado. (Ahmadi)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *