Mengiris Hati, Kisah Ibu 8 Anak Masak Batu di Tengah Krisis Covid-19

waktu baca 2 menit
(FOTO: CAROLINE MWAWASI/TUKO)

bukabaca.id – Seorang janda di Kenya memasak batu agar delapan orang anaknya percaya dirinya sedang menyiapkan makanan untuk mereka. Kisah yang kemudian viral.

Laporan BBC, Peninah Bahati Kitsao yang tinggal di Mombasa, Kenya, berharap anak-anaknya tertidur sementara menunggu makanan mereka masak.

Sehari-hari dia bekerja sebagai jasa cuci pakaian. Namun, setelah orang-orang membatasi keluar rumah karena virus corona (Covid-19), tak ada lagi pekerjaan untuknya.

Prisca Momanyi, tetangga Kitsao melihat penderitaan tetangganya itu dan merekamnya hingga kemudian mendapat perhatian media.

Kitsao lalu diwawancara stasiun TV Kenya, NTV. Kisahnya jadi perhatian dan janda delapan anak ini menerima banyak sumbangan lewat rekening bank yang dibuka oleh Momanyi untuknya.

Akan tetapi, Kitsao tidak bisa membuka rekening banknya sendiri karena buta huruf.

Kitsao yang tinggal di rumah dengan dua kamar tidur tanpa listrik dan tanpa fasilitas air mengalir, menggambarkan kedermawanan orang-orang ini sebagai keajaiban.

“Saya tidak percaya bahwa warga Kenya bisa begitu memberi kasih sayang, hingga saya menerima telepon dari seluruh negeri bertanya bagaimana cara mereka bisa membantu,” katanya kepada situs berita Tuko.

Kitsao mengakuk, anak-anaknya tidak terlalu lama terkecoh dengan taktiknya memasak batu. “Mereka segera tahu saya berbohong, tapi saya tak bisa apa-apa, karena tak punya apa-apa”.

NTV melaporkan, kisah Kitsao menjadi viral ketika Prisca Momanyi mendengar suara anak-anak menangis dan ia ke rumah Kitsao untuk memeriksa apakah keluarga itu baik-baik saja.

Seperti halnya banyak warga miskin Kenya, Kitsao sulit mendapatkan penghasilan sejak bulan lalu ketika pemerintah mulai menetapkan aturan pembatasan pergerakan untuk mencegah penyebaran virus corona (Covid-19). Termasuk dalam langkah itu adalah larangan keluar masuk ke kota-kota besar.

Perusahaan-perusahaan mengurangi atau menghentikan sementara operasi mereka, dan ini berdampak kepada pekerja harian dan kontrak yang kehilangan sumber pemasukan, dan tak punya alternatif.

Para pengusaha kecil juga terdampak akibat adanya pembatasan gerak yang berlaku secara nasional.

Hingga kini, Kenya mencatat adanya 359 kasus positif Covid-19 dengan 17 kematian.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *