Menteri BUMN Erick Thohir Sebut 31 Persen Milenial di Indonesia Belum Memiliki Rumah
bukabaca.id, Jakarta – Menteri BUMN, Erick Thohir mengatakan bahwa di Indonesia ada sekitar 31% milenial belum memiliki rumah.
“Rata-rata alasannya, mahal,” ujarnya beberapa hari yang lalu.
Eric juga menyampaikan bahwa BUMN sebagai roda penggerak ekonomi, harus berperan menjawab persoalan ini.
“Hari ini saya meresmikan KPR Hunian Pemuda, yang rentang harganya 200-400 juta,” katanya.
“Indonesia akan diberkahi bonus demografi berupa kalangan generasi muda yang penting dalam menunjang perekonomian nasional. Jadi kita harus membantu mereka dalam menyediakan hunian dengan akses mudah, menggunakan transportasi publik, dan terjangkau harganya bagi kalangan milenial. Hal itu juga sebagai simbol pemerataan dan pertumbuhan ekonomi,” ujar Erick saat meresmikan Festival KPR Hunian Pemuda di Gedung Sarinah, Jakarta, Jumat (28/10/2022).
Ajang yang berlangsung selama tiga hari dan digelar BUMN Perumnas itu menampilkan ragam proyek perumahan Perumnas yang strategis, solutif, dan cocok untuk milenial. Dengan mengusung konsep TOD (Transit Oriented Development) atau hunian terintegrasi langsung dengan transportasi umum, diharapkan mobilitas para milenial untuk bekerja tetap tinggi meski harus menempuh jarak tertentu.
“Dari data terakhir, sekitar 31 persen milenial di Indonesia belum memiliki rumah. Padahal mereka menjadi harapan untuk menunjang ekonomi nasional. Jika kita bisa membantu menyediakan, maka kita memudahkan mereka dalam bekerja sehingga akan jauh lebih produktif,” lanjut Erick.
Sementara Direktur Utama Perum Perumnas, Budi Saddewa Soediro, mengatakan terdapat empat lokasi yang dibangun BUMN tersebut dengan mengusung konsep TOD. Lokasi tersebut terdapat di Samesta Mahata Tanjung Barat, Jakarta Selatan, Samesta Mahata Margonda, Depok, Samesta Mahata Serpong Tangerang Selatan, dan satu proyek perumahan darat di Samesta Parayasa, Bogor.
“Dengan konsep ini, hunian dibangun di area stasiun KRL Jabodetabek sehingga memudahkan penghuninya bermobilisasi, menghemat waktu tempuh, minim polusi, dan kemudahan menjangkau lokasi aktivitas kerja,” kata Budi. (fdy)