Menuju Pasar Internasional, Pemkab Bantaeng Tingkatkan Ekonomi Kerakyatan Melalui Kopi
bukabaca.id, Bantaeng – Bupati Bantaeng, Ilham Azikin mengikuti Bantaeng International Coffe Day yang kembali digelar di Sentra IKM Pengolahan Kopi di Banyorang, Kecamatan Tompobulu, Kabupaten Bantaeng, Kamis, (1/1/2020).
Di Bantaeng International Coffe Day Ilham Azikin berbincang santai dengan sejumlah penggiat dan penikmat kopi yang ada di Butta Toa (Bantaeng).
Dalam kesempatan itu, dia menyampaikan pemerintah akan terus berupaya mendorong peningkatan produksi kopi dan membantu meningkatkan branding kopi Bantaeng. Dia menyebut, saat ini ada banyak jenis brand kopi yang ada di Bantaeng. Oleh karena itu, dirinya menyarankan agar brand kopi ini menyatu menjadi kopi Bantaeng.
“Kami menyarankan agar brand ini disatukan menjadi kopi Bantaeng, tanpa melupakan jenis-jenis brand kopi lainnya yang sudah ada saat ini,” kata dia.
Saat ini, kata dia, pemerintah juga terus berupaya membangun pasar dan meningkatkan brand kopi asal Bantaeng. Melalui sentra pengolahan kopi, diharapkan kopi asal Bantaeng bisa menembus pasar internasional.
“Kopi asal Bantaeng kita ini memiliki cita rasa yang baik. Bahkan tidak kalah dengan daerah lainnya,” jelas dia.
Lebih lanjut kopi Bantaeng sudah dikenali banyak orang. Oleh karena itu, Ilham berharap kopi asal Bantaeng bisa ke kanca internasional. Menurut dia, potensi kopi yang ada di Bantaeng bisa mengangkat derajat masyarakat setempat.
“Harapan kita semua tentunya sama. Kita mau kopi menjadi salah satu yang bisa mengangkat derajat masyarakat Bantaeng,” jelas Ilham Azikin.
Dia juga mengajak kepada semua pihak untuk senantiasa membantu meningkatkan branding kopi di Bantaeng. Saat ini, dia telah menginstruksikan kepada semua OPD dan jajaran Pemkab Bantaeng untuk menjamu tamu dengan kopi berlabel Bantaeng.
“Kita sudah laksanakan di jajaran pemerintahan,” bebernya.
Dia juga berharap, komitrmen semua pihak untuk membantu meningkatkan branding ini. Salah satunya dengan memberi ruang dan tempat untuk produk kopi lokal Bantaeng.
“Di tempat-tempat usaha, kafe dan mini market kita harapkan ada produk kopi lokal Bantaeng yang dijual di situ,” tambahnya.
Ilham yakin potensi kopi Bantaeng bisa menyentuh pasar internasional jika semua pihak melakukan upaya memperkenalkan branding Kopi Bantaeng kepada semua orang yang datang. Menurut dia, kopi Bantaeng ini bisa meningkatkan derajat hidup masyarakat.
Potensi Kopi Bantaeng
Bantaeng pada dasarnya memiliki potensi yang cukup besar untuk pengembangan kopi. Selain karena rasanya yang cukup unik di banding dengan daerah lain, luas lahan pertanian kopi di Bantaeng juga cukup banyak.
Kepala Bidang Perkebunan, Dinas Pertanian Kabupaten Bantaeng, Arman Amran mengatakan, saat ini Bantaeng memiliki potensi kopi sebesar 2.856 hektare kopi jenis robusta dan 956 hektare kopi jenis arabika.
Dari jumlah luas lahan itu, ada potensi sebesar 789 ton kopi robusta dan 364 ton kopi arabika setiap sekali masa panen. Saat ini, petani Bantaeng kebanyakan masih menjual biji kopi tanpa olahan. Sehingga, harganya relatif masih murah dibanding jika kopi sudah di olah.
“Potensi pendapatan petani kopi sekali panen di Bantaeng mencapai Rp20 juta per hektare. Tetapi itu, masih dalam bentuk biji kopi, belum diolah,” jelas dia.
Dia mengatakan, potensi ini masih bisa bertambah setelah Pemkab Bantaeng mulai mengaktifkan sentra pengolahan Kopi Banyorang. Sejumlah peralatan pengolahan kopi di tempat ini, akan dapat membantu mempercepat produksi kopi dari petani Bantaeng. (Henra)