Miris, Sertifikat Vaksin Palsu Diperjualbelikan Seharga Rp2,1 Juta
bukabaca.id, – Baru-baru ini kembali viral sebuah ungkapan dari para peneliti yang mengungkapkan bahwa para hacker atau peretas telah memperjualbelikan kartu atau sertifikat vaksin Covid-19 palsu dan juga hasil tes Covid-19 negatif di dark web.
Informasi tersebut diketahui setelah pihak firma analisis ancaman siber, check point research mengidentifikasi dan juga mencatat terkait lonjakan pos dugaan vaksin selama 3 bulan terakhir.
Bahkan pihak Analisis perusahaan menemukan bahwa sertifikat atau kartu vaksinasi palsu dijual seharga 150 dolar AS atau sekitar Rp 2,1 juta di dark web.
“Dark web sedang booming dengan aktivitas yang berkaitan dengan vaksin Covid-19,” kata Oded Vanunu, kepala penelitian kerentanan produk di Check Point, dilansir dariĀ suara.com, Kamis (25/3/2021).
Lebih lanjut, Vanunu juga mengatakan bahwa iklan bertambah tiga kali lipat dan menawarkan setiap jenis vaksin yang tersedia.
“Tren baru yang mulai kami lihat adalah peretas menawarkan vaksinasi palsu dan sertifikat tes, di mana mereka mencoba memanfaatkan minat publik untuk mendapatkan vaksin lebih awal atau orang yang menghindari vaksin tetapi tetap ingin memiliki bukti vaksinasi,” jelas Vanunu.
Temuan para peneliti muncul hampir setahun setelah daftar untuk vaksin dan pengobatan virus Corona palsu pertama kali muncul di dark web. Beberapa pasar dark web mengambil sikap menentang praktik tidak bermoral, meskipun mencantumkan obat-obatan terlarang dan barang-barang ilegal lainnya.
Dengan demikin, pakar keamanan dunia maya kembali memperingatkan terkait bahayanya penggunaan pasar online dark web untuk membeli barang atau layanan apa pun.
Menurut Jake Moore, spesialis dunia maya di perusahaan antivirus ESET, dark web umumnya menjual apa saja dan sering kali dikaitkan dengan barang serta layanan ilegal. Hal ini dikarenakan anonimitas yang ditawarkan teknologi dark web.
Selain itu, tidak ada jaminan pengembalian atau keamanan jika terjadi kesalahan sehingga disarankan untuk menghindari godaan apa pun untuk membeli di dark web. (*)