New Normal Life, Sinergisme Life Hacks dalam Komunikasi Virtual Menuju Real Time Goals

waktu baca 4 menit
.Ainun Syahadah.

bukabaca.id – Coronavirus disease 2019 (Covid-19). Penyakit yang merujuk pada infeksi saluran pernafasan dan bersifat mematikan ini, benar-benar telah memporak-porandakan segala aspek kehidupan sejak setengah tahun belakangan ini.

Sifatnya yang global dan menyebar dengan begitu cepat secara tidak terduga ke hampir seluruh negara di dunia menetapkan penyakit ini sebagai sebuah pandemi. Masyarakat di seluruh penjuru dunia yang tidak memiliki kekebalan dan vaksin yang tidak serta-merta dapat ditemukan dengan cepat memperparah keadaan menjadi situasi yang darurat beberapa waktu yang lalu.

Namun baiknya, seiring berjalannnya waktu, berkat kerja sama antarnegara dan terkhusus dengan adanya lembaga dunia di bidang Kesehatan yakni World Health Organization (WHO), serta lembaga-lembaga lainnya yang mengerahkan waktu dan tenaga demi keselamatan dunia, pandemi ini sedikit demi sedikit dapat teratasi.

Setiap negara berada dalam kebijakannya dan dengan radarnya sendiri menekan dampak buruk dan kerugian yang ditimbulkan sejak munculnya pandemi ini. Bahkan, beberapa negara pun telah berhasil survive dari pandemi ini dan kini kembali dalam situasi yang baik.

Tak terkecuali di Indonesia, all the way to normal life telah diupayakan dengan penuh keseriusan dan tanggung jawab penuh di bawah monitoring Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19.

Gugus tugas yang berada dalam lingkup Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) ini dibentuk pemerintah Indonesia untuk mengkoordinasikan kegiatan antarlembaga dalam upaya mencegah dan menanggulangi dampak penyakit Covid-19 di Indonesia.

Juga bantuan aparat negara seperti TNI, Polri, dan Sat Pol PP merupakan distribusi yang besar dalam bentuk pengabdian negara serta dengan dibentuknya koalisi yang tergabung atas sejumlah besar organisasi resmi di Indonesia yaitu Koalisi Masyarakat dan Asosiasi Kesehatan yang disingkat KoMPAK menunjang operasi besar-besaran di Indonesia khususnya sebagai garda terdepan yang sangat memperoleh apresiasi tinggi dari masyarakat.

Meskipun demikian, tidak dapat dimungkiri bahwa penurunan ekonomi nasional yang tidak tanggung-tanggung, juga dalam sektor pendidikan sangat serius memperoleh keprihatinan lebih. Akhirnya dicetuskanlah sebuah solusi demi menekan masalah yang serius tersebut dengan diperkenalkannya sebuah skenario baru yang disebut new normal.

Istilah new normal mempunyai arti sebagai tatanan hidup baru yang muncul untuk beradaptasi dan hidup berdampingan dengan Covid-19 itu sendiri. That mean, berdampingan di sini bukanlah mengindikasikan bahwa masyarakat harus menyerah melainkan untuk menyesuaikan diri, melawan Covid-19 sambil beraktivitas seperti sedia kala.

Pola kehidupan dalam new normal yaitu transformasi dengan tujuan menata kehidupan yang krisis melalui perilaku baru untuk menjalankan aktivitas normal, namun dengan menerapkan protokol kesehatan yang ketat disertai pengawasan intensif oleh petugas berwenang.

Penerapan skenario ini tentu menimbulkan pro dan kontra, namun dalam masa transisi saat ini telah menggambarkan sisi positif dari new normal life itu sendiri. Dalam perspektif komunikasi contohnya. Justru dengan skenario seperti ini, kegiatan yang tergabung dari protokol kesehatan yang ketat ini nantinya memungkinkan masyarakat memperoleh life hacks yakni sekumpulan ide-ide baru untuk menyelesaikan masalah sehari-hari sebagai manusia yang lebih produktif.

Kemudian dari sekumpulan ide-ide tersebut maka terciptalah aktivitas-aktivitas yang akhirnya berinovasi menjadi pengaruh besar atau kebiasaan yang teratur sedemikian rupa. Sinergisme inilah yang membawa sebuah komunikasi virtual yaitu komunikasi dengan perantara media atau interaksi secara online menjadi sangat efektif karena kebiasaan-kebiasaan yang dibawa menciptakan ide untuk inovasi demi inovasi.

Hingga pada akhirnya komunikasi virtual akibat penerapan new normal menjadi real time goals. Di mana komunikasi face to face bernilai kurang efektif lagi akibat protokol kesehatan yang mengharuskan penggunaan masker dan juga tertib akan physical distancing rules dengan jarak minimal 1-3 meter berdasarkan rekomendasi WHO.

Well, kita semua tentunya tidak perlu takut ataupun memandang skenario new normal life sebagai sesuatu yang buruk. Karena pemerintah pun tidak akan semena-mena dalam menetapkan sebuah kebijakan terutama untuk keputusan besar dan berskala besar seperti ini, that mean hal tersebut secara pasti diperoleh dengan banyak sekali pertimbangan dan upaya siap menanggulangi dalam menghadapi risiko yang mungkin dapat terjadi. Spread positive vibes, keep safe, and stay healthy, peeps!

Penulis: Ainun Syahadah
(Mahasiswi Semester 6 Prodi Ilmu Komunikasi UMI)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *