Panpel Pelantikan BEM STIKIP PI Makassar Gelar Diskusi, Singgung Covid-19

waktu baca 2 menit

bukabaca.id, Makassar – Panpel pelantikan BEM STIKIP PI Makassar 2021-2022 menggelar Bazar Silaturahmi dan Diskusi Panel mengangkat tema “Eksistensi BEM dan peran mahasiswa sebagai Agen Of control di Tengah Cengkraman Covid 19”.

Ketua Panita Bazar, Sulhajarah mengatakan kegiatan ini dilaksanakan sebagai ajang silaturahmi mahasiswa STIKIP PI Makassar sekaligus ajang pencarian dana buat kegiatan pelantikan pengurus BEM STIKIP PI Makassar periode 2021-2022.

“Acara ini digelar agar saling mengenal satu sama lain,” kata Sulhajarah di Kampus STIKIP PI Makassar, jalan Inspeksi Kanal, Tombolo, Sungguminasa, Jumat (14/1/2022).

Lebih lanjut, Sulhajarah mengaku kegiatan ini rutin dilakukan oleh BEM STIKIP PI Makassar saat akan melaksanakan kegiatan.

“Kita sering melakukan kegiatan bazar seperti ini, bukan hanya sebagai ajang kumpul-kumpul tetapi memang tujuannya kita agar kita di BEM STIKIP PI Makassar bisa lebih dekat lagi hubungannya,” pungkasnya.

Sulhajarah pun menyampaikan kegiatan berikutnya tetap akan dilakukan dengan harapan BEM kembali aktif merangkul mahasiswa STIKIP PI Makassar dan memberikan edukasi yang mendidik untuk semua mahasiswa yang bergabung di kampus tercinta kami, yakni STIKIP PI Makassar.

“Semoga kami bisa menggelar kegiatan lagi nantinya dan bisa mengundang mahasiswa dari kampus lain,” tandasnya.

Sekadar diketahui, panitia pelantikan BEM STIKIP PI Makassar menggelar bazar bekerjasama dengan manajemen kedai bernama yang berlokasi pas di samping Kampus STIKP PI Makassar.

“Semoga kedepan kegiatannya bisa tetap dilakukan dan dilaksanakan tetap bekerjasama dengan manajemen kedai bernama,” harapnya.

Sementara, Ardianus, formatur terpilih BEM STIKIP PI Makassar yang terpilih baru-baru ini mengatakan bahwa kegiatan kali ini mengangkat tema Eksistensi BEM dan peran mahasiswa sebagai Agen Of Control di Tengah Cengkraman Covid-19 karena menurutnya mahasiswa sudah rindu kembali kuliah di kampus kesayangannya.

“Kami sudah rindu belajar tatap muka. Dan sudah rindu dengan kuliah di kampus. Saya menilai lebih efektif kuliah langsung dari pada online,” ungkapnya.

“Kalau kuliah online masuk di telinga kanan dan keluar di telinga kiri,” Ardianus memungkasi. (fdy)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *