Pariangan Desa Harapan: Lembah Cantik di Pelukan Gunung

waktu baca 3 menit
Pariangan Desa Harapan (foto/Nur Fitriana Said).

BukaBaca.ID, Kepulauan Selayar – Pariangan adalah sebuah kampung yang indah, terletak di sebuah lembah yang dikelilingi oleh gunung-gunung dan sungai-sungai kecil. Secara geografis, Kampung Pariangan memiliki keunikan dengan lanskap yang menawan. Di sisi utara, kampung ini dikelilingi oleh Sungai Balang A’Moro, sementara di timur terdapat pertemuan aliran Sungai Balang Munte dan Ere Sangiang.

Di utara juga terdapat kawasan seperti Balang Damai, Dalongo, Balang Luara, dan Memang. Sementara itu, sisi selatan dilalui oleh Sungai Siholung, dan sisi barat yang disebut “Era Mata” juga diyakini memiliki sumber air.

Nama Pariangan sendiri diyakini berasal dari cerita masa lalu. Orang Jawa yang datang untuk memelihara pohon jati di daerah ini menyebutnya mirip dengan Priangan di Jawa Barat, yang juga dikelilingi gunung. Hal ini menambah nuansa sejarah dan keunikan budaya di Pariangan.

Kuburan kuno yang disebut “Kuburan Jaha” di Appa Jati, ujung barat hutan jati, menjadi bukti sejarah lain. Tidak jelas apakah orang Jawa yang datang ke Pariangan meninggalkan keturunan di sana, tetapi cerita pernikahan lintas budaya di kampung ini cukup banyak.

Keindahan dan Tradisi Kampung

Salah satu daya tarik Pariangan adalah kecantikan penduduknya, terutama para gadisnya yang terkenal anggun. Banyak tokoh penting di masa lalu yang menikahi gadis Pariangan. Misalnya, Tuan Petoro, seorang pejabat Belanda, menikahi Bongko, seorang gadis Pariangan.

Selain itu, Letnan Sapo, pimpinan tentara tertinggi di Selayar, juga menikahi seorang gadis bernama Bau’ Intan. Tradisi pernikahan di kampung ini tampaknya menjadi salah satu daya tarik tersendiri.

Di pagi hari, Kampung Pariangan tertutup embun tebal yang membuatnya seolah diselimuti salju. Suasana ini memberikan kesejukan yang luar biasa, terutama di musim kemarau. Kesejukan pagi kerap dinikmati dengan duduk di sekitar perapian sambil memanggang ubi kayu. Aroma ubi bakar yang khas menjadi kenangan manis bagi penduduknya.

Kehidupan Masa Kecil yang Unik

Penulis kenangan ini, yang lahir di Ballabulo tetapi besar di Pariangan, menceritakan berbagai pengalaman masa kecil yang penuh warna. Salah satunya adalah cerita tentang bola karet—barang langka di kampung saat itu.

Ketika bola tersebut kempes, ide kreatif muncul untuk melubanginya agar kembali bulat. Kisah lucu terjadi saat bola itu meluncur keluar lapangan dan penulis mencoba menghindar seperti pemain kasti. Aksi spontan itu justru mengundang gelak tawa orang-orang sekitar.

Pariangan: Harmoni Alam dan Kehidupan

Pariangan bukan hanya sebuah kampung dengan lanskap yang indah, tetapi juga tempat di mana tradisi, sejarah, dan kenangan masa lalu berpadu dengan harmoni alam. Keindahan alamnya, kesejukan udaranya, dan kisah-kisah penduduknya menjadikan Pariangan sebagai salah satu permata tersembunyi yang patut dikenang.

Semoga kisah ini menjadi pengingat bahwa kampung kecil seperti Pariangan menyimpan sejarah dan keindahan yang tak ternilai. Bagi siapa saja yang pernah merasakan hidup di sana, Pariangan akan selalu menjadi bagian istimewa dalam kenangan mereka.

Penulis: Nursyamsu Sultan

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *