Pasca Survei Detil, Kabupaten Sinjai Target Tahun 2021 Mulai Lakukan Pengembangan Sapi Perah

waktu baca 3 menit

bukabaca.id, Sinjai – Bupati Sinjai, Andi Seto Asapa (ASA) telah membuat sebuah gagasan untuk mengembangkan sapi perah di Kabupaten Sinjai segera terwujud. Investor sapi perah melirik dan mulai melakukan identifikasi lapangan di Desa Barania, Kecamatan Sinjai Barat.

Selain itu, Bupati ASA juga sangat menyambut baik dan mendukung penuh rencana pihak swasta untuk menanam investasi di wilayahnya. Tentu hal ini akan berdampak positif dan berpengaruh terhadap peningkatan pendapatan dan kesejahteraan masyarakat.

Apalagi, diketahui bahwa pengembangan sapi perah ini pernah dilakukan di masa pemerintahan Bupati Sinjai, Andi Rudianto Asapa. Sehingga, potensi Sumber Daya Manusia (SDM), termasuk sarana dan prasarana yang dimiliki sudah cukup mumpuni untuk menjalankan aktifitas ini.

“Kami mendukung penuh langkah ini, kami akan menjadikan pengembangan sapi perah menjadi sektor andalan Sinjai, mengembalikan susu Sinjai yang sudah beberapa tahun tidak tersentuh demi meningkatkan kesejahteraan masyarakat,” jelas Bupati ASA.

Diketahui bahwa Investor sapi perah sendiri telah melakukan pertemuan dengan Bupati Sinjai di Rumah Jabatan Bupati, Minggu malam, (21/2/2021). Para investor tersebut didampingi oleh Mahmud Ahmad yang merupakan konsultan di bawah naungan Alliance of Arthure D Little.

Mahmud Ahmad yang juga berasal dari Sekolah Bisnis Institut Pertanian Bogor (IPB) itu mengatakan bahwa Kabupaten Sinjai sebelumnya juga pernah mengembangkan sapi perah. Namun, dalam perjalanannya tiba-tiba berhenti. Hal ini dikarenakan adanya terkendala pasar dan juga penyakit ternak.

Dengan demikian, kendala yang dialami waktu itu akan diatasi dengan ilmu pengetahuan. Untuk penyakit ternak, maka dokter hewan akan dilibatkan untuk mengantisipasi hal tersebut.

Sementara untuk kendala pasar, investor telah menjalin kerja sama dengan perusahaan pengguna susu yang ada di Yogyakarta.

“Jadi tidak ada lagi kendala pemasaran, perusahan akan membuat keju spesialis atau artisan untuk diekspor ke Filipina, Jepang, sementara kebutuhan dalam negeri di Jawa dan Bali,” ungkapnya.

Hingga akhirnya pada Senin (22/2) kemarin, pihaknya pun kembali melakukan survei detil dan identifikasi lapangan sebagai langkah awal investasi ini. Sebab, tahun ini pengembangan sapi perah akan dimulai.

Tak hanya itu, pihaknya juga mengaku akan mendata seluruh petani yang pernah mengikuti pelatihan dan siap berpartisipasi dalam kegiatan ini. Termasuk menanyakan berapa jumlah sapi perah yang mau dikembangkan oleh masyarakat.

“Selama dua minggu ke depan, kami akan melakukan indentifikasi di Sinjai Barat, tapi kalau melihat potensi Sinjai Barat, bisa 2 ribu sampai 3 ribu ekor sapi perah bisa dikembangkan,” tambahnya.

Sementara itu, Mantan Kepala Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan Sinjai, Aminuddin Zainuddin yang turut mendampingi investor menyebutkan bahwa pengembangan sapi perah memberi multi efek. Mulai dari peternak yang memberikan dampak kesejahteraan. Termasuk masyarakat yang mengonsumsi susu menjadi sehat.

Rencananya, investor akan menanam investasi sebanyak 500 ekor sapi perah di Desa Barania. Sehingga ke depan, bukan hanya susu sinjai yang akan dihasilkan, melainkan diolah menjadi keju, mentega, dan sebagainya yang bisa dinikmati masyarakat luas.

“Makanya sekitar 3 orang anggotanya tinggal melakukan survei, door to door ke petani, sehingga petani yang menerima sapi punya kesiapan memelihara, namanya juga orangnmenanam investasi maka untung ruginya dihitung betul,” tutupnya. (*)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *