Pembina Panti Asuhan Nurul Fatimah Gowa Beberkan Suka Duka Belajar Online Siswa di Tengah Pandemi
bukabaca.id, Gowa – Panti Asuhan Nurul Fatimah terima kunjungan silaturahmi dan berbagi komunitas Return to Society (RTS) di jalan Mustafa Daeng Bunga, Kecamatan Somba Opu, Kabupaten Gowa, Sulawesi Selatan Rabu, ( 07/10/2020).
Ketua Pembina Panti Asuhan Nurul Fatimah, Muhammad Ilyas mengapresiasi kunjungan dan berbagi dari komunitas kalangan mahasiswa.
“Pandemi kita sadari bersama, berdampak besar termasuk dari kami di Panti Asuhan,” ujar Muhammad Ilyas
Panti asuhan diketahui membina 45 orang anak, mulai usia dini hingga anak yang sudah duduk di bangku SMA. Olehnya itu, kedatangan tim komunitas Return to Society (RTS) menjadi sebuah dukungan yang berarti.
“Semua anak binaan di sini Alhamdulillah mengikuti jenjang pendidikan formal, yang juga di dukung pendidikan non formal, aktif belajar mengaji dan kegiatan keagamaan lainnya,” ujar Ilyas
Proses belajar dan mengajar, lanjut Ilyas, pendidikan dari jenjang Sekolah Dasar (SD) sederajat hingga perguruan tunggu, ditempuh dengan sistem online.
“Selama pandemi, sekolah di liburkan anak-anak kami mengalami beberapa tantangan untuk tetap aktif belajar,” ungkap Ilyas.
Belajar online membutuhkan dukungan sarana beruapa Gawai (Handphone), atau laptop,
“Selain terkendala ketersediaan sarana, kami juga memikirkan ketersediaan kuota, untuk tetap bisa terkoneksi jaringan dan menjangkau website, platform yang digunakan dalam mengikuti kelas online, karena di panti asuhan ini belum ada wifi,” tandas Ilyas.
Kondisi pandemi yang tak menyurutkan semangat Muhammad Ilyas bersama istrinya untuk terus berjuang.
“Kami yakin atas rezeki Tuhan itu ada, dalam kehidupan kita punya kebutuhan pokok, dan tentunya pendidikan juga menjadi prioritas, dan Alhamdulillah itu bisa kami lalui hari demi hari, salah satunya rezeki yang berdatangan dari dermawan menjadi kekuatan, seperti yang diantarkan anak-anak mahasiswa sore ini,” tutur Ilyas.
Lebih jauh, Ilyas menerangkan sejak 2014 dirintisnya Panti Asuhan ini telah membuktikan keberhasilannya.
“Puluhan alumni hari ini sudah tersebar di beberapa kota di luar Sulsel, kami membina di sini itu berharap anak binaan kami bisa mandiri kedepannya, sehingga kami tidak pernah membiarkan anak-anak kami pergi meminta-minta tapi belajar bersama berusaha, berkarya dan bekerja secara kolektif untuk bisa memperoleh biaya hidu,” jelas Ilyas.
Ketua RTS, Jusrianto di tengah kesibukan mengurus kuliah menganggap sosialisasi ke masyarakat sebagai ajang belajar itu perlu, apalagi di tengah pandemi diperlukan kepekaan
“Meskipun itu aksi sederhana yang secara kuantitas tidak banyak, tapi itu menjadi harapan besar, saling mengajak untuk berbagi,” singkat Jusri sapaan akrabnya.
Diketahui Panti Asuhan Nurul Fatimah sementara mempersiapkan pembangunan Mushalla,
“Kami dari komunitas siap menjembatani jika ada dermawan yang ingin menyalurkan rezeki untuk pembangunan Musholla panti asuhan tersebut,” tutup Jusri. (Arman Jaya)