Pemerintahan Desa Mattirowalie Canangkan Program Bedah Rumah, Warga: Saya Sangat Bahagia

waktu baca 3 menit
Gambar: Masyarakat Desa Mattirowalie, Kecamatan Kindang, Kabupaten Bulukumba, membantu mendirikan rumah untuk seorang warga kurang mampu.(Ist)

bukabaca.id, Bulukumba – Program bantuan rumah tidak layak huni kini banyak tersebar di setiap kecamatan se-kabupaten. Seperti halnya yang terjadi di Desa Mattirowalie, kecamatan Kindang, kabupaten Bulukumba. Dengan adanya program tersebut, warga-warga Desa Mattirowalie, khususnya yang mendapatkan program rumah bedah merasa sangat bahagia.

Diketahui, program bedah rumah telah diadakan sejak tahun 2012 silang dan terbagi dari beberapa dusun, diantaranya yakni dusun Tujuan Raya, Tujuan, Cilibbo dan Uluparang. Tepatnya pada masa jabatan Abri saat masih menjadi kepala desa serta pada masa jabatan Jufri Cingga.

Dampak yang ditimbulkan saat adanya program bedah rumah di Desa Mattirowalie, dinilai sangat membangkitkan semangat para warga untuk membantu membedah rumah. Bahkan suasana gotong royong dan keguyuban begitu terasa seiring rehabilitasi bedah rumah dari pembongkaran hingga pembangunan rumah yang baru.

Program bedah rumah ini biasanya menghabiskan waktu hingga 1 bulan, tergantung kerusakan rumah. Warga bekerja dengan penuh semangat dan antusiasme tinggi. Semuanya bekerja bakti, tak peduli kaya atau miskin, semua terlibat.

Saat dimintai tanggapan, salah satu Dosen UIN Alauddin Makassar, Prof. Rasyid, menuturkan bahwa program bedah rumah ini cukup baik, bahkan sangat perlu didukung. Karena menurutnya, itu adalah bagian dari keberpihakan pemerintah kepada masyarakat kurang mampu.

“Kita harus memiliki kriteria ,indikator yang jelas dan terukur betulbetul selektif, transparan dan berkeadilan sehingga tepat sasaran pada yang betul betul berhak mendapatkannya program bedah rumah sangat tepat menyasar orang Yg tak mampu di daerah daerah pedesaan karena sebagian masyarakat tak mampu ada di pedesaan walaupun ada juga orang miskin di perkotaan,” ujarnya, Rabu (24/3/2021).

Lebih lanjut, Prof Rasyid juga menambahkan bahwasanya tidak akan ada kecemburuan, malahan satu kampung biasa bergembira kalau betul-betul yang termiskin dan paling rusak serta tak layak yang dapat.

Selain itu, Abri selaku Mantan Kepala Desa Mattirowalie pun mengungkap, terkait proses program bedah rumah pada masa jabatannya harus terlebih dahulu mengajukan proposal pendataan rumah warga.

“Program bedah rumah ini diadakan pada tahun 2012 untuk pengajuan proposal pendataan rumah warga yang memang sudah banyak kerusakan dan di kerjakan pada tahun 2013,”  jelas Abri.

Bahkan menurut Abri, rumah yang di bedah sekitar 38 rumah di desa Mattirowalie yang terbagi dalam 4 dusun dan kami melakukan gotong royong dan  membagi kelompok setiap rumah dan masyarakat sangat antusias untuk membantu.

 Tak hanya itu saja, Kepala Desa Mattorowalie, H.Jufri Cingga yang kini masih menjabat pun mengatakan bahwa tahun 2020 ini cuma ada 1 rumah saja, karena program ini lanjutan dari proker kepala desa sebelumnya.

“Insyaallah pada periode saya akan ada program bedah rumah karena kami telah mengajukan proposal dan ada 30 unit rumah yang kita stor ke pusat jadi tinggal menunggu kapan mereka datang melihat rumah warga yang tak layak dihuni,” tegas Jufri saat ditemui di kediamannya.

Sementara itu, Dasiyya (58) yang diketahui merupakan warga Desa Mattirowalie, Dusun Cilibbo, mengungkapkan bahwa dirinya sangat merasa karena bisa menjadi salah satu warga yang masuk dalam program bedah rumah pada tahun 2012 silam.

Hal yang sama pun juga dirasakan oleh Gassing. Ia mengatakan bahwa dirinya sangat merasa bahagia, karena ia juga mendapatkan program rumah bedah tersebut. Ia mengaku sebelumnya ia berniat untuk merenovasi rumah miliknya, namun terkendala oleh biaya.

“Perasaanku sangat bahagia karena pemerintah membantu memperbaiki rumahku dan warga lainnya. Cara saya merawat rumahku, kalau ada uang ku perbaiki yang rusak, seperti dindingnya saya cat karena catnya yang dulu sudah  pudar dan saya juga tambahkan luasnya rumahku,” pungkas Gassing.

Penulis: Iva Anugrahwati (Mahasiswa Jurnalistik UIN Alauddin Makassar)

Dapatkan Jasa Pembuatan Website Sistem Informasi Desa dengan Fitur dan Tema Premiun OpenSID dengan mudah. Kunjungi Website Kami di Indo Desa . Kami melayani Kabupaten Bulukumba, Sinjai, Takalar, Bantaeng, Gowa dan lain-lain

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *