Pemindahan Lokasi Sekolah SMAN 12 Mappak Dianggarkan Rp 1 Miliar, Disdik Sulsel: Ini Perhatian Plt Gubernur untuk Keselamatan Siswa
bukabaca.id, Toraja – Pemerintah Provinsi Sulawesi Selatan (Sulsel) melalui Dinas Pendidikan, merespon cepat penanganan kerusakan ruang kelas di Sekolah Menengah Atas Negeri (SMAN) 12 Mappak, Kabupaten Tana Toraja.
Diketahui, gedung SMAN 12 Mappak diterjang tanah longsor, Selasa 23 November 2021 lalu.
Hal itu terjadi saat hujan deras yang disertai angin kencang melanda Kecamatan Mappak, Kabupaten Tana Toraja. Dan mengakibatkan Longsor berasal dari tebing tepat berada di belakang gedung sekolah.
Plt Kepala Dinas Pendidikan Sulsel, Imran Jausi, mengaku telah melakukan koordinasi dengan Kepala Sekolah SMAN 12 Mappak. Apalagi lokasi sekolah itu rawan terjadi longsor akibat ada tebing yang berada tepat di belakang gedung sekolah. Bahkan dalam tahun 2021 ini, telah terjadi beberapa kali longsor.
“Ada beberapa alternatif yang kami bicarakan, termasuk penggunaan dana Belanja Tidak Terduga (BTT) untuk pembelian tanah. Namun setelah koordinasi dengan BKAD, ada kendala yang ternyata tidak memungkinkan untuk menggunakan dana tersebut,” katanya, Jumat (26/11/2021).
Dikatakannya, Dinas Pendidikan telah meminta kepada pihak sekolah untuk mencarikan lokasi tanah yang rencananya akan digunakan untuk memindahkan lokasi SMAN 12 Mappak.
“Kepseknya mau hibahkan tanahnya, akan tetapi luasannya tidak mencukupi. Untuk saat ini, kami lagi membahas di Komisi E DPRD dengan beberapa alternatif solusi,” pungkasnya.
Dari beberapa alternatif solusi, akhirnya ditemukan beberapa solusi, yakni pembuatan talud dan saluran air pada lokasi tersebut.
“Alternatif lain, memang relokasi lahan sekolah. Ini juga menjadi perhatian Bapak Plt Gubernur Sulsel (Andi Sudirman Sulaiman), karena untuk menjaga keselamatan siswa maupun guru yang melakukan aktivitas belajar mengajar di sekolah,” ungkapnya.
Olehnya itu, Dinas Pendidikan Sulsel telah menganggarkan sekitar Rp 1 Miliar untuk anggaran tahun 2022. “Namun kita tentu juga melakukan pertimbangan teknis dari Dinas PUPR untuk solusi terbaik,” imbuhnya.
Pantauan awak media, aktivitas belajar mengajar saat ini masih tetap dilakukan di SMAN 12 Mappak secara bergantian (shift) pada ruang kelas yang masih layak digunakan. (*)