Pemkab Selayar Klaim Pertumbuhan IPM Lampaui Provinsi dan Nasional

waktu baca 2 menit
Ilustrasi Pertumbuhan Ekonomi (foto/rmoljabar).

bukabaca.id, Kepulauan Selayar – Indeks Pembangunan Manusia (IPM) merupakan salah satu indikator utama keberhasilan Pemerintah dalam semua jenjang.

“Keberhasilan pembangunan Sarana dan prasarana pisik di suatu daerah, akan menjadi kehilangan makna, manakala pembangunan IPMnya rendah,” ujar Wabup Selayar, Saiful Arif, Rabu (121/12/2022).

Kepada Awak Media, dirinya menyatakan kegembiraannya, karena dalam tiga tahun terakhir, pertumbuhan IPM Selayar selalu melampaui pertumbuhan IPM Provinsi Sulawesi Selatan dan Nasional.

Dari data perbandingan IPM sejak tahun 2019, IPM Selayar 66,91. Di waktu yang sama, Provinsi 71,66 sedang di Nasional 71,92. Memasuki tahun 2020 IPM Selayar tumbuh menjadi 67,38 atau naik sekitar 0,71 sedang Provinsi hanya naik sekitar 0,38 dari 71,66 ke 71,93. Di saat yang sama IPM Nasional hanya tumbuh sekitar 0,03 % dari 71,92 ke 71,94.

Sementara itu, di tahun 2021 pertumbuhan IPM Selayar sekitar 0,56%, di Provinsi hanya 0,43% dan Nasional hanya pada angka 0,49%. Pada tahun 2022 IPM Selayar tumbuh sekitar 0,87%, Provinsi 0,80% dan Nasional hanya 0,86%.

Hal ini merupakan hasil kolaborasi dan sinergitas semua stakeholders. “Tak ada yang jago sendirian”, maka kerja sama dan keterpaduan semua pihak dalam bentuk kerjasama dengan prinsip kerja keras, kerja cerdas dan kerja ikhlas, in syaa Allah, setiap masalah akan tuntas, paparnya dengan nada berpantun.

“Ada tiga indikator utama IPM, lanjut Wabup Saiful Arif, seraya menambahkan, yakni Pendidikan, Kesehatan dan Daya Beli atau Kesejahteraan, maka setiap OPD penanggung jawab utama maupun pendukung, harus mempertahankan dan bahkan meningkatkan sinergitasnya di masa mendatang,” pesan Wabup.

Sampai tahun 2022, kata Saiful Arif, pertumbuhan IPM Selayar masih di urutan ke 10, dari 24 Kab/Kota di Sulsel dengan angka pertumbuhan 0,87 persen.

Diketahui, IPM tertinggi,  yakni Kabupaten Bulukumba di angka 1,04, disusul Soppeng 1,03, Bantaeng 1,02, Gowa 0,99, Wajo 0,92, Bone 0,91, Jene Ponto 0,89, dan Toraja Utara bersama Takalar di angka pertumbuhan IPM yang “kembar”, 0,88.

“Saya sudah sampaikan ke Ka Bappelitbangda, (Drs. H. Basok Lewa, MM, red) agar segera laksanakan Rakor di akhir tahun untuk melakukan monitoring dan valuasi, dan menyusun Rencana Tindak Lanjut, agar semua Stakholders lebih siap sesuai Tupoksi masing-masing,” pungkas Wabup Saiful Arif. (ril)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *