Pemprov Sulsel Anggarkan Rp26 Miliar untuk Penerbangan, Diantaranya Selayar

waktu baca 2 menit

BukaBaca.ID, Selayar – Sebesar 26 Miliar anggaran subsidi penerbangan untuk 5 rute disiapkan Pemerintah Provinsi Sulawesi Selatan pada tahun 2024. Ke 5 rute penerbangan tersebut antara lain Makassar-Masamba, Masamba-Sorowako, Makassar-Bone, Makassar-Selayar, dan Bone-Kendari. 

Kepala Biro Kesejahteraan Rakyat (Kesra) Pemprov Sulsel Erwin Sodding kepada wartawan, Kamis (11/1/2024) menyebut subsidi di tahun 2024 ini meningkat dari tahun sebelumnya. Tahun sebelumnya Pemprov mensubsidi sebesar Rp 20 miliar dan mulai di bulan 5 (Mei). 

Subsidi penerbangan sebesar Rp 26 miliar tersebut, tidak di mulai bulan Januari 2024 ini juga. Dia mengatakan bisa jadi nanti di Februari atau Maret baru bisa mulai, karena pihaknya baru membicarakan kontrak dengan pihak vendor, jelas Erwin Sodding. 

Lanjut, Erwin mengungkapkan saat ini pihaknya sedang mengevaluasi rute penerbangan yang keterisian penumpangnya tidak di mencapai 50 persen. Sehingga untuk rute yang disubsidi belum berubah hingga saat ini.

“Sementara ini kan kita bicarakan kembali, karena kan evaluasi kemarin itu ada beberapa rute yang tingkat keterisian penumpangnya tidak di atas 50%. Karena itu tadi mungkin memang orang lebih pilih prepare naik udara dibanding naik mobil,” kata Erwin. 

Namun, Erwin tidak menyebut rute mana saja yang keterisian penumpangnya belum mencapai 50 persen itu. Menurutnya, data rute itu untuk sementara waktu masih belum dapat diungkap ke publik. Namun, dia berjanji akan mengungkap data tersebut dalam waktu dekat. 

Dirinya menyebut evaluasi rute ini dapat berimbas pada pengurangan jumlah frekuensi penerbangan di rute yang low factornya tidak mencapai 50 persen. Meskipun begitu, evaluasi dilakukan agar subsidi yang diberikan betul-betul tepat guna bagi masyarakat. Karena ketika subsidinya tidak tepat sasaran dengan tingkat keterisian penumpang yang tidak sesuai dengan jumlah kursi nah ini takutnya jadi pemborosan. 

“Dievaluasi mungkin frekuensinya yang dikurangi. Frekuensi dulu yang kemarin yang tahun lalu misalnya tiga kali seminggu di ubah jadi sekali seminggu. Supaya kan kasihan juga ini kita pakai uang negara yang kemudian nanti tidak menyentuh langsung ke masyarakat karena faktor keterisian penumpang yang terbatas,” bebernya.

Erwin mengatakan subsidi rute penerbangan yang dikurangi frekuensinya itu akan dialihkan ke rute lainnya yang lebih banyak penumpangnya. Misalnya rute Makassar-Selayar yang paling banyak diminati.

“Iya dialihkan ke rute lain. Karena ada rute lain yang padat sekali sampai waiting list penumpang. Contoh Selayar itu waiting list. Karena pertama kan dua kali orang dua moda transportasi yang dia harus pakai. Harus lewat laut sama darat,” kata Erwin Sodding. (Rls). 

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *