Pemuda Pancasila Bergerak, Membidik Masa Depan dengan Revolusi 4.0

waktu baca 5 menit

Kedua badan tersebut juga dimiliki oleh piranti pemerintahan. Hubungan Masyarakat yang dianggap sebagai warisan model institusi penyampai informasi masa lalu, kini sudah banyak yang hilang di lembaga pemerintahan dan berganti dengan dengan nama lain. Jika pun tetap ada, institusi itu sudah diperbaharui dengan sejumlah varian piranti yang mencerminkan pemerintah tidak ketinggalan menyikapi perkembangan revolusi 4,0.

Kehadiran Badan Jurnal khususnya, saya sangat apresiasi karena dia akan menjadi ujung tombak suatu organisasi menghadapi “gempuran” revolusi 4,0 yang serba digital itu. Kehidupan manusia zaman sekarang berada di ujung jari, begitu Radio Republik Indonesia (RRI) selalu menyampaikan slogan tersebut. Apa pasalnya, sebab di era teknologi yang menempatkan telepon pintar (smartphone) sebagai “produk revolusi teknologi raksasa” telah “mematikan” sejumlah piranti lainnya yang selama ini secara parsial dan terpisah selalu menghiasi rumah tangga kita.

Kita ambil contoh, kehadiran telepon seluler (ponsel) telah mematikan dan menganggurkan telepon rumah. Ponsel telah merebut fungsi televisi. Ponsel telah mencegah kita pergi menonton film di bioskop. Ponsel telah mencegah kita membeli koran dan suratkabar. Ponsel telah mencegah kita menggunakan kalkulator, dan entah apa lagi. Begitu banyak fungsi dari berbagai kebutuhan kita yang telah berpindah dan “dirampas” ke ponsel.

Badan Jurnal ini diharapkan menjadi ujung tombak penyebaran informasi positif tentang PP supaya tidak terulang lagi “PP injak semut” saja jadi berita heboh. Badan Jurnal akan menyebarkan berbagai kegiatan positif yang dilaksanakan PP yang jumlahnya se-abrek sebagaimana dibeberkan Diza Sabtu itu.

Saya sangat mendukung kehadiran Badan Jurnal ini karena masih berkaitan dengan eksistensi saya saat ini sebagai seorang jurnalis meskipun hanya sekali dua turun gunung meliput.

Badan Jurnal akan memerankan dirinya sebagai “public relation” (PR) bagi PP. Salah satu fungsi Badan Jurnal sebagai “PR” PP adalah menciptakan citra positif PP di mata publik. Untuk mencapai realitas fungsi ini, maka yang harus dilakukan adalah menyebarkan secara luas kegiatan-kegiatan positif PP di tengah masyarakat yang selama ini tidak banyak orang ketahui. Ini dimaksudkan untuk “mematikan” berita negatif yang besarnya laksana sebutir jagung itu.

Sebagai badan yang berisi mereka yang rata-rata jurnalis, saya selalu yakin dapat mengemas informasi itu dengan jitu. Mereka sudah maklum akan ABC-nya informasi dan jurnalistik, sehingga dapat menghindarkan diri dari kemungkinan terjebak dalam delik hukum (pers)

Memang saya untuk pertama kali hadir dalam acara PP dan begitu kagum dengan semangat dan antusias anggota membesarkan ormas ini. Mereka yang tergabung dalam organisasi ini adalah kaum terpelajar, profesional di bidangnya masing-masing, dan tentu saja sebagian kecil lagi mereka masih mengikuti pendidikan. Mereka yang bergabung di dalam organisasi ini tidak perlu kita ragukan.

Salah seorang di antaranya – sekadar contoh — adalah Ketua Panitia Penyelenggara Pelantikan Badan Nursyamsi Natsir yang mengemas acara sore itu dengan manis dan lancar. Selamat. (*)

Penulis: DR. HM DAHLAN ABUBAKAR M.HUM YG MENYERAHKAN PATAKA KEPADA KETUA BADAN JURNAL PP SULSEL ZULKIFLI THAHIR, SE.

WARTAWAN SENIOR DAN DOSEN KOMUNIKASI UNHAS DAN DOSEN SEJUMLAH PTN-PTS.
MANTAN WARTAWAN PEDOMAN RAKYAT.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *