Petugas Pertanian dan Ketahanan Pangan Maros Gelar Sidak, Pedagang Terciduk Jual Daging Import

waktu baca 2 menit
Gambar : Petugas Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan, dr. Ujistiawati melakukan pemeriksaan Posmortem daging sapi/Ist.

bukabaca.id, Maros – Pemerintah Daerah (Pemda) Kabupaten Maros melalui Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan menggelar inspeksi mendadak (sidak) daging sapi dan daging ayam dikawasan Pasar Sentral, kelurahan Alliritengae, Kecamatan Turikale, Kabupaten Maros, Senin (10/5/2021).

Agenda tersebut dilakukan guna mengecek kelayakan dan keamanan daging konsumsi menjelang hari raya Idulfitri 1442 Hijriah.

Dari pantauan awak media, sebanyak 10 gerai daging sapi dan ayam diperiksa oleh petugas. Dalam hal ini pihak petugas Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan, dr. Ujistiawati membeberkan bahwa dalam sidak tersebut dilakukan pemeriksaan Posmortem.

“Hari ini kami melaksanakan pemeriksaan posmortem pemeriksaan setelah pemotongan hewan baik daging ayam maupun daging sapi, jenis pemeriksaan yang kami lakukan yakni pemeriksaan fisik organ olektif dan pemeriksaan pembusukan daging,” ujar Penguji Kelayakan Makanan tersebut.

Lebih lanjut pihaknya juga menambahkan, bahwa ada beberapa daging sapi import yang sudah tidak segar, dan terpaksa dijual dalam keadaaan beku.

“Untuk daging sapi yang tidak fresh ada banyak, utamanya daging import yang dijual kepasar dalam bentuk beku,” pungkasnya.

Tak hanya itu saja, Tim penguji juga memaparkan adanya perbedaan warna antara daging sapi segar dan juga daging import yang ditemukan saat sidak tadi.

“Kami menemukan adanya perbedaan warna antara daging fresh dan dan daging import, namun masih dalam kategori aman untuk di komsumsi,” tambahnya.

Selain Posmortem, sidak kali ini juga memeriksa kadar PH. Pemeriksaan atau pengukuran Kadar PH dilakukan untuk mengetahui tingkat kebusukan dari daging.

Sebagai informasi bahwa untuk daging yang masih aman dikonsumsi itu biasanya memiliki kadar PH di bawah 5. Sementara untuk daging yang sudah tidak layak dikonsumsi memiliki kadar PH di atas 5.

Melihat hal tersebut, Dr. Uji pun langsung memberikan instruksi kepada para pedagang, agar menggantung daging jualannya. Hal ini agar kadar air dalam daging bisa diminimalisir.

“Kalau dagingnya di gantung bisa mengurangi kadar air, jadi pembusukan daging bisa terproses lebih lama,” jelasnya.

Tak hanya daging sapi, daging ayam bahkan tak luput dari pemeriksaan. Hasilnya menunjukkan bahwa hampir seluruh pedagang ayam menjual ayam yang segar dan aman untuk di komsumsi. (Gtr)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *