Pilkada di Selayar Memanas, Timses Perang Argumen dan Sindiran Tajam
BukaBaca.ID, Kepulauan Selayar – Suhu politik di Kabupaten Selayar semakin memanas menjelang Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) 2024. Para tim sukses (timses) dari masing-masing pasangan calon bupati dan wakil bupati mulai terlibat dalam perang argumen dan sindiran tajam di media sosial, yang semakin meningkatkan tensi di kalangan pendukung.
Berbagai platform media sosial, seperti Facebook dan Instagram, dipenuhi oleh unggahan yang saling menyerang di antara kubu-kubu pendukung. Salah satu insiden yang menjadi perhatian adalah ketika seorang timses dari pasangan calon A menyindir kebijakan program yang diusung oleh pasangan calon B, dengan menyebutnya sebagai “janji manis yang tidak realistis.” Tak lama kemudian, timses dari pasangan calon B membalas dengan menyebut program pasangan calon A sebagai “proyek gagal di masa lalu.”
Bukan hanya itu, beberapa unggahan bahkan menyasar isu-isu pribadi para calon, yang memancing reaksi keras dari berbagai pihak. Saling tuduh mengenai politik uang dan kampanye hitam juga mulai terdengar, meskipun belum ada bukti konkret yang mengemuka.
Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) Kabupaten Selayar telah mengimbau agar semua tim sukses dan para pendukung lebih bijak dalam menggunakan media sosial, serta tidak terjebak dalam provokasi yang dapat memperkeruh situasi. Ketua Bawaslu Selayar menegaskan.
“Kami akan mengambil langkah tegas terhadap pelanggaran kampanye di media sosial, termasuk jika ada unsur ujaran kebencian atau fitnah yang dapat merugikan jalannya Pilkada yang damai,” ujarnya.
Meskipun ketegangan meningkat, beberapa tokoh masyarakat dan pemuka agama di Selayar menyerukan kepada seluruh warga untuk menjaga persatuan dan tidak terpecah belah oleh perbedaan pilihan politik. Mereka mengingatkan bahwa Pilkada harus menjadi ajang untuk mencari pemimpin terbaik, bukan untuk memperburuk hubungan antarsesama.
Dengan hari pemungutan suara yang semakin dekat, masyarakat Selayar berharap agar situasi ini dapat diredam, dan Pilkada dapat berlangsung dengan aman, jujur, dan adil.
(fdy/fdy)