Rangkaian Hari Sumpah Pemuda, AMPI Gelar Event Bertajuk ‘Youth Millenial Summit 2019’
bukabaca.id, Makassar – Dewan Pimpinan Daerah (DPD) Angkatan Muda Pembaharuan Indonesia (AMPI) Sulawesi Selatan menginisiasi peradaban tanpa plastik.
Ide AMPI ini dikemas dalam sebuah event bertajuk ‘Youth Millenial Summit 2019’, digelar dalam rangkaian hari sumpah pemuda 28 Oktober 2019.
Salah satu kegiatan yang dilakukan adalah diskusi dengan tema ‘Peradaban tanpa Plastik’, yang digelar di rumah jabatan Wali Kota Makassar, Minggu (27/10/2019).
Hadir sebagai narasumber antara lain: M Iqbal Suhaeb (Pj Wali Kota Makassar), Iskandar (DLH Kota Makassar), Andi Sarrafah (Plt Kepala DPLH Provinsi Sulsel), Yudistira Sukatanya (Budayawan), dan Anis Kurniawan (Direktur Klikhijau.com).
Dalam sambutannya, Pj Walikota Makassar, Iqbal Suhaeb menegaskan perlunya bergerak bersama demi menyelamatkan lingkungan dari kepungan plastik.
“Ayo mulai membawa tumbler, tas belanja, dan menyatakan stop memakai sedotan. Kalau mau jadi anak muda yang keren, yah harus berani melakukan hal-hal itu,” jelas Iqbal.
Iqbal juga mengapresiasi ide AMPI yang mulai fokus pada isu lingkungan. “Acara hari ini juga keren karena tidak ada lagi penggunaan plastik sekali pakai,” tutur Iqbal.
Ketua DPD AMPI Sulsel, Aksara Alief Raja menjelaskan ide diskusi ini dilakukan untuk merefresh kembali pikiran anak muda yang selama ini cenderung disesaki wacana politik.
“Tidak bisa dipungkiri kalau anak muda saat ini melek politik, saatnya anak muda juga melek lingkungan,” ucap Aksara.
Pada sesi diskusi, Aksara Alief berkomitmen mendorong deklarasi anak muda anti plastik. Suatu komitmen bersama yang diinisiasi oleh AMPI Sulsel.
“Kita harus bergerak bersama melawan masalah plastik,” tegasnya.
Hal serupa diungkapkan Direktur Klikhijau.com Anis Kurniawan. Menurut Anis yang perlu dilakukan saat ini adalah bagaimana membangun narasi sadar lingkungan.
“Anak muda harus jadi influencer di masyarakat. Karena kata kunci dari masalah plastik adalah keteladanan,” tutur Anis.
Anis berharap gerakan gerakan bijak plastik dimulai dari rumah. “Pusat masalahnya adalah sampah rumah tangga. Tugas kita semua adalah mengedukasi masyarakat agar paham akan bahaya limbah plastik,” katanya. (Arman Jaya)