Rektor UIN Makassar Murka: Saya Marah Besar, Kampus Tempat Mendidik Bukan Kegiatan Ilegal
BukaBaca.ID, Makassar – Rektor Universitas Islam Negeri (UIN) Alauddin Makassar, Prof. Dr. Hamdan Juhannis, menyatakan kemarahannya setelah terungkapnya kasus pencetakan uang palsu yang diduga terjadi di dalam lingkungan kampus.
Kejadian ini menghebohkan civitas akademika dan menjadi perbincangan hangat di masyarakat.
Dalam konferensi pers, Hamdan Juhannis menegaskan bahwa pihaknya tidak akan mentolerir segala bentuk pelanggaran hukum, apalagi jika melibatkan nama baik institusi.
“Saya sangat kecewa dan marah besar. Kampus adalah tempat untuk mendidik generasi bangsa, bukan untuk kegiatan ilegal seperti ini,” ujarnya dengan nada tegas.
Kasus ini mencuat setelah aparat kepolisian menerima laporan tentang peredaran uang palsu yang diduga dicetak menggunakan fasilitas kampus. Setelah dilakukan penyelidikan, ditemukan alat-alat pencetak uang palsu di salah satu ruangan yang selama ini jarang digunakan.
Rektor menyatakan telah membentuk tim investigasi internal untuk mendalami kasus ini. “Kami akan bekerja sama penuh dengan pihak berwenang untuk mengungkap siapa saja yang terlibat. Jika ada oknum mahasiswa atau staf yang terbukti bersalah, sanksi berat menanti mereka,” tambah Hamdan.
Selain itu, Hamdan Juhannis juga meminta seluruh civitas akademika untuk tetap menjaga nama baik kampus dan tidak terprovokasi oleh isu-isu yang belum terbukti kebenarannya.
Ia berjanji akan memberikan laporan perkembangan kasus ini secara transparan kepada publik.
Sementara itu, Polisi menyebutkan bahwa pihaknya telah mengamankan beberapa barang bukti dan memeriksa sejumlah saksi.
“Kasus ini masih dalam tahap pengembangan. Kami akan segera merilis hasil penyelidikan lebih lanjut,” ujar Kapolrestabes dalam keterangan terpisah.
Kasus ini menjadi peringatan serius bagi institusi pendidikan untuk meningkatkan pengawasan dan memastikan bahwa fasilitas kampus tidak disalahgunakan untuk aktivitas ilegal. (ril)
