Reses di Sulsel, Rapsel Ali Spesifik Serap Aspirasi Penanganan Covid-19
bukabaca.id, Makassar – Reses masa sidang ketiga Anggota DPR RI, Muhammad Rapsel Ali, dilaksanakan di tengah pandemi Coronavirus Disease 2019 (Covid-19). Untuk reses yang dilakukan di wilayah Sulawesi Selatan kali ini, Komisi VIII Fraksi Nasdem tersebut mengunjungi Kantor Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Provinsi Sulawesi Selatan, Rabu (3/6/2020).
Dengan tetap mengedepankan protokol kesehatan dengan memakai masker, menjaga jarak, mencuci tangan dengan hand sanitizer, Muhammad Rapsel Ali melalui staf ahlinya Darmawan disambut oleh Endro selaku Kepala Bidang I BPBD Sulsel beserta stafnya.
“Kami sebelumnya ingin menyampaikan permohonan maaf dan salam dari Bapak Muhammad Rapsel karena tidak sempat hadir berhubung masih terbatasnya ruang gerak dikarenakan wabah Covid-19 ini. Kehadiran kami kali ini dalam rangka menyerap dan mendengar aspirasi dari Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Provinsi Sulawesi Selatan dalam menangani wabah Covid-19 sebagai mitra kerja dari Komisi VIII DPR-RI,” ungkapnya.
Merupakan salah satu mitra kerja dari DPR-RI komisi VIII, menurut Darmawan, menjaga hubungan baik dan komunikasi merupakan langkah agar supaya segala kendala yang dialami oleh BPBD Provinsi Sulsel dapat tersampaikan hingga ke tingkat pusat.
“Kami harus mendengarkan juga penyampaian dari BPBD sebagai bahan acuan laporan kami ke pusat. Misal tentang bagaimana bentuk penanganan Covid-19 di Sulsel, ketersediaan APD dan juga segala kendala-kendala yang dihadapi,” bebernya.
Sementara itu, Endro menyampaikan dalam kesempatan tersebut bahwa peran BPBD dalam situasi saat ini merupakan tupoksi yang sesuai.
“Ini sudah sesuai tupoksi dari BPBD karena memang Covid-19 ini sudah ditetapkan sebagai bencana non alami. Terkait dengan penanganan Covid-19 di Provinsi Sulawesi Selatan kita tidak bisa lepas dari yang namanya Gugus Tugas dan posko induk kami berada di Manunggal sana. Di mana Gugus Tugas itu semua stakeholder berada didalamnya sebagai tempat kita juga berkoordinasi,” jelasnya.
Selanjutnya, bentuk penanganan Covid-19 di Provinsi Sulawesi Selatan menurut Endro adalah sentralisasi para pasien positif di Kota Makassar sesuai dengan kebijakan yang dikeluarkan Gubernur Sulsel Nurdin Abdullah dengan melakukan karantina di beberapa lokasi.
“Jadi pemerintah provinsi melakukan karantina, tetapi dengan nama programnya itu adalah Wisata Duta Covid-19 di beberapa hotel yang ada di Makassar. Jadi semua pasien positif yang ada di daerah semuanya dikirim ke Makassar sehingga tidak ada lagi potensi penularan di Daerah dan semuanya sudah dipusatkan untuk dilakukan karantina atau pengobatan di Makassar,” tukasnya.
Lebih jauh, program Wisata Duta Covid-19 terobosan Pemerintah Provinsi Sulawesi Selatan ini diharapkan menghasilkan dampak positif bagi setiap pasien positif Covid-19 yang telah dinyatakan sembuh dan juga masyarakat di lingkungannya masing-masing nantinya.
“Jadi nanti setelah pasien yang dinyatakan positif Covid-19 ini sembuh dan sudah diperbolehkan pulang ke kampung halamannya masing-masing itu akan ditetapkan sebagai Duta Covid-19 yang diharapkan bisa memberikan edukasi kepada masyarakat sekitarnya tentang bagaimana cara menjaga dan mencegah penyebaran Covid-19 di wilayahnya,” harapnya. (Muh Hatim A Asham/*)