Ribka Tjiptaning Viral Pasca Tolak Vaksin Sinovac, Dr Arqam Azikin: PDIP Malu Punya Orang Seperti Dia
bukabaca.id, Makassar – Terkait statement dari Ribka Tjiptaning, Anggota DPR RI Fraksi PDIP beberapa waktu (12/1/2021), yang sempat memperdebatkan masalah vaksin Covid-19 berjenis Sinovac yang diwajibkan untuk disuntikkan kepada seluruh warga negara Indonesia.
Statement tersebut pun sempat viral. Dan kini statementnya tersebut ditanggapi oleh Dr Arqam Azikin yang merupakan seorang pengamat politik kebangsaan. Dirinya mengungkap bahwa apa yang dilakukan oleh penulis buku Aku Bangga Jadi Anak PKI tersebut merupakan hal bodoh. Karena menurutnya, tugas seorang anggota DPR RI adalah mengawasi kinerja kebijakan pemerintah pusat. Jadi ketika Ribka tidak setuju dengan adanya vaksin harusnya sejak 5 atau 6 lalu sudah protes.
“Sepekan terakhir kita dihebohkan oleh Viral video statement Ribka tjiptaning anggota DPR RI fraksi PDIP Perjuangan penulis buku Aku Bangga Jadi Anak PKI video ini kemudian didiskusikan di mana-mana. Tapi sayangnya Saya mau beritahu kepada rakyat Indonesia ya komunikasi politik seperti ada hal yang biasa. Tugasnya sebagai anggota DPR adalah mengawasi kinerja kebijakan pemerintah pusat sebagai anggota DPR RI. Kenapa baru sekarang tolak vaksinnya,” ungkap Dr Arqam Azikin, Pengamat Politik Kebangsaan.
“Kalau mau ngomong dan tolak vaksin harusnya 5/6 bulan yang lalu, sebelum vaksin ini tiba di negara ini atau belum dipesan oleh Menkes atau negara, kalau dia mau protes tentang sinovac, ya silakan protes di bulan yang lalu, jangan sekarang terlambat,” tambahnya dengan tegas.
Selain itu, Dr Arqam Azikin juga sempat menyinggung terkait kinerja dari seorang Ribka Tjiptaning. Dirinya mengatakan harusnya Ribka yang dipertanyakan kinerjanya disini. Bahkan Dr Azinikin mengatakan bahwa sikap Ribka yang debat sana-sini hanya sekedar cari sensasi atau cari panggung saja.
“Sebagai anggota DPR RI justru kinerja Anda dipertanyakan. Kenapa anda tidak ngomong di beberapa bulan yang lalu. Jangan balik-balik situasi seolah-olah anda hebat di DPR dengan konteks ini. Kalau cara komunikasi politik gampang dicermati. Ini politisinya oknum polisi sini lagi cari panggung,” ujar Dr Arqam.
“Selama setahun terakhir kita tidak tahu apa kinerjanya. Selama jadi anggota DPR RI Komisi 9 di bidang kesehatan, coba buka-buka datanya. Atau begini kalau Anda punya data gentleman, silakan buka tentang vaksin ini kepada rakyat Indonesia jangan sepotong-sepotong,” pungkasnya
Dalam statementnya yang viral itu, Ribka juga sempat mengatakan bahwa ia lebih memilih membayar denda ketimbang harus mengorbankan dirinya untuk disuntik vaksin. Dr Arqam pun langsung menanggapi bahwa si Ribka hanya membicarakan hal pribadinya tanpa melihat situasi dan kondisi dari rakyatnya.
“Anda mengatakan Anda berani bayar denda karena tidak mau vaksin. Iya kan ada punya dana anda punya tunjangan, udah punya gaji DPR yang besar untuk bayar tunjangan. Apa dendanya itu tapi rakyat Indonesia kalau didenda mana bisa bayar dendanya itu. Jadi Anda ngomong untuk kepentingan pribadi bukan kepentingan rakyat. Harusnya anda kalau mau larang vaksin harus punya data akurat 5/6 bulan yang lalu, bukan sekarang,” tandas Dr Arqam.
“Presiden, tokoh masyarakat, tokoh agama, tokoh pemuda, semua sudah memperagakan dan sudah demonstrative dengan suntikan vaksin. Lalu anda kemudian tiba-tiba ngomong lagi beberapa hari terakhir bahwa vaksin ini adalah rongsokan. Betul-betul anda cari panggung. Ingat jabatan anggota DPR itu ingat rakyat Indonesia DPR itu adalah pejabat negara. Kalau dia pejabat negara ini harus bisa bertanggung jawabkan secara moral,” tegas Dr Arqam.
Dr Arqam Azikin meminta Ribka untuk bertanggung jawab atas apa yang ia katakan terkait vaksin sinovac. Dirinya juga mengatakan bahwa tak seharusnya seorang politisi kerjanya hanya mencari panggung.
“Ini harus dipertanggungjawabkan secara moral enak saja dia ngomong sebagai anggota DPR dan pejabat negara yang ngomong sekarang tentang sinovac. Terus tidak mau divaksin ini nilai negaranya di mana. Ini orang makanya saya menduga ini hanya cari panggung politik supaya mau terkena lagi kemarin-kemarin tidak jelas juga apa kinerja nya di departemen sekarang begini mereka buktikan vaksin ini tidak efektif buktikan kalimat anda tentang si Novan ini rongsokan kalau tidak mampu anda buktikan. Dalam 2 minggu ini saya kasih waktu nah kita berdebat saya tunggu rakyat Indonesia tunggu apa data anda tentang vaksin ini,” ungkapnya.
Diakhir tanggapannya, Dr Arqam mengatakan bahwa betapa malunya PDIP punya Ribka. Bahkan ia menantang Ribka untuk berdebat dengannya melalui siaran lansgung di televisi sekalipun. Dr Arqam pun mengatakan bahwa harusnya PDIP malu ada anggota seperti Ribka.
“Fraksi PDIP harusnya malu terhadap orang-orang seperti ini, oknum DPR seperti ini hanya mempermalukan partainya kepada rakyat Indonesia. Saya tunggu datanya dan rakyat Indonesia tunggu datanya berita dan saya sekalian tentang Anda berdebat secara komunikasi politik tugas dari DPR apa sebenarnya saya tunggu kalau perlu kita lain di TV nasional kita berdebat secara beradab dan secara komunikasi politik demi melakukan pendidikan politik kepada rakyat Indonesia,” tutup Dr Arqam Azikin.(Dev)