Risiko Penularan Covid-19 Sangat Tinggi, IDI Tegaskan Masyarakat Patuhi Prokes
bukabaca.id, Jakarta – Angka penularan virus Covid-19 di Indonesia semakin meninggi. Hal tersebut diungkapkan langshng oleh Ketua Tim Mitigasi Pengurus Besar Ikatan Dokter Indonesia (PB IDI) Adib Khumaidi.
Pihaknya menuturkan bahwa risiko penularan Covid-19 saat ini berada di titik tertinggi. Bahkan rasio positif Covid-19 saat ini berada di angka 29,4 persen.
“Kami mengimbau agar masyarakat tetap menjalankan protokol kesehatan dengan ketat karena risiko penularan saat ini berada pada titik tertinggi di mana rasio positif Covid-19 berada di angka 29,4 persen,” ujar Adib, seperti yang dikutip bukabaca.id dari siaran pers PB IDI, Sabtu (2/1/2020).
Lebih lanjut, pihaknya menambahkan bahwa situasi akan bisa menjadi semakin tidak terkendali jika masyarakat tidak membantu dengan meningkatkan kepatuhan terhadap protokol kesehatan 3M.
Selain itu, Adib juga mengingatkan kepada pemerintah dan pengelola fasilitas kesehatan agar memperhatikan ketersediaan Alat Pelindung Diri (APD) bagi para tenaga medis dan kesehatan. Karena menurutnya, tenaga medis dan kesehatan harus diberikan tes rutin untuk mengetahui status kondisi kesehatan terkini mereka.
“Perlindungan bagi tenaga medis dan kesehatan ini adalah mutlak diperlukan karena dalam situasi masyarakat yang abai protokol kesehatan dan seharusnya berada di garda terdepan dalam penanganan pandemi ini, namun kami (para tenaga medis dan kesehatan) kini bukan hanya menjadi garda terdepan namun juga benteng terakhir,” tambah Adib.
Sementara itu, Ketua Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) Aman Pulungan mengingatkan bahwa pandemi belum akan selesai dalam waktu dekat.
Pihaknya meminta semua pihak untuk tetap mematuhi protokol kesehatan yang berlaku, memastikan agar semua orang terutama anak tidak tertular penyakit, serta mulai mengajarkan perilaku hidup bersih sehat sejak dini semampu anak.
“Sedapat mungkin tetap di rumah saja dulu, karena aktivitas di luar rumah tetap memiliki risiko pajanan infeksi yang jauh lebih tinggi. Screening dan contact tracing berlaku untuk anak semua umur, sehingga pastikan agar anak dapat diketahui status infeksinya dengan metode pemeriksaan yang benar,” tutur Aman.
Seperti yang telah diberitakan sebelumnya, bahwa kasus Covid-19 di Indonesia belum juga memperlihatkan tanda-tanda membaik tepat 10 bulan pandemi berjalan di Indonesia hingga saat ini. Bahkan pemerintah pun belum bisa mengendalikan laju penularan virus corona, sehingga kasus baru terus bertambah.
Data terakhir per Sabtu (2/1/2021) pukul 12.00 WIB, terdapat penambahan 7.203 kasus baru Covid-19 dalam 24 jam terakhir. Sehingga total kasus Covid-19 di Indonesia kini mencapai 758.473 orang, terhitung sejak diumumkannya pasien pertama pada 2 Maret 2020 lalu. (Dev/Dev)