Sebanyak 29 Organisasi di Maros Gelar Musik Kemanusiaan Peduli Bencana NTT
bukabaca.id, Maros – Berselang beberapa waktu lalu Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT) dilanda musibah banjir bandang. Dikabarkan dari berbagai media elektronik, sebanyak 10 Kabupaten/Kota terkena dampak dari banjir.
Tak tinggal diam, sebanyak 29 Organisasi yang terdiri dari OKP, Komunitas, Sanggar Seni dan Lembaga Kepemudaan turut berpartisipasi dalam rumpun agenda musik kemanusiaan peduli bencana Provinsi NTT.
Kegiatan pagelaran panggung bebas ekpresi tersebut dengan mengusung tema “Dari Kabupaten Maros untuk NTT”
Saat kegiatan tengah berlangsung, Kaimuddin MBCK selaku penggerak inisiasi saat ditemui di lokasi kawasan Kuliner Malam PTB, Jalan Gladiol, Kelurahan Pettuadae, Kecamatan Turikale, Kabupaten Maros mengatakan bahwa kegiatan ini dilaksanakan sebagai bentuk simpati dan dukungan kepada saudara yang terkena dampak daripada banjir bandang di Nusa Tenggara Timur (NTT).
Hal senada disampaikan oleh Darwis Gassing yang merupakan Direktur Eksekutif Yayasan Abu Darda. Ia menuturkan bahwa kegiatan ini dilaksanakan demi mendorong persatuan dan memuncakkan lagi jiwa kemanusiaan guna menolong sesama.
Sementara itu, Ketua Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah (IMM) Kabupaten Maros Firdaus menambahkan tentang sangat responsifnya kegiatan yang dihadirinya.
“Pasalnya kondisi banjir yang terjadi di Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT) terbilang sangat parah, sehingga memang butuh banyak uluran tangan,” ujarnya.
Selain panggung bebas ekpresi pihak daripada penyelenggara kegiatan juga membuka lapakan buku guna menumbuhkan nilai literasi, apalagi diketahui bahwa pemerintah Kabupaten Maros sendiri baru saja mewacanakan rencana Undang-Undang tentang Perda Wajib Literasi.
Salah satu Tokoh Pemuda Sulawesi Selatan (Sulsel), Yudhi AW menilai bahwa antusias pemuda di kabupaten Maros untuk memupuk jiwa kemanusiaan perlu di apresiasi.
“Alhamdulillah banyak yang terlibat,” ungkap Yudhi yang juga salah satu pemrakarsa kegiatan panggung bebas ekpresi.
Ajeng perwakilan UKM Seni Seni Rumpun Bambu STAI DDI Maros berharap ke depan akan banyak kegiatan yang bersifat kemanusiaan yang mempu menumbuhkan persatuan antar sesama generasi muda.
Tak hanya itu, kegiatan yang bertajuk “Dari Kabupaten Maros untuk NTT” juga menjadi ruang baru dalam mempertemukan para seniman dan musisi yang ada di Kota Maros. (Gtr)