Selain Gangguan Pernapasan, Berikut 6 Gejala Covid-19 Terbaru

waktu baca 4 menit

bukabaca.id, Jakarta – Saat ini semakin banyak hal yang terungkap terkait virus Covid-19, yang kini sudah hampir setahun lamanya menjadi pandemi global. Di antaranya mengenai gejala seseorang terinfeksi Covid-19.  

Gejala terbaru dari infeksi virus corona yang ditemukan ialah pasien mengalami halusinasi mencium bau ikan yang menyengat, belerang, dan bau manis yang tidak enak. Gejala yang timbul tersebut, dilansir Sky News pada Minggu (27/12/2020), disebut dengan gejala parosmia atau distorsi penciuman. 

Seorang ahli bedah telinga dan tenggorokan (THT), Prof Nirmal Kumar, mengatakan hal ini adalah gejala yang sangat aneh dan unik. Kumar sendiri merupakan presiden dari THT Inggris yang juga petugas medis yang mengidentifikasi anosmia pada penderita Covid-19. 

Selain itu, Prof Nirmal merupakan salah satu pihak yang medesak Kesehatan masyarakat Inggris untuk menambahkan anosmia ke dalam daftar gejala Covid-19, beberapa bulan sebelum menjadi panduan resmi.

Terkait dengan gejala baru, ia mencatat di antara ribuan pasien yang dirawat karena anosmia jangka panjang di Inggris beberapa mengalami parosmia.  Istilah Parosmia merupakan satu diantara gejala seseorang terjangkit Covid-19 selain batuk dan demam. 

Berikut sejumlah gejala virus corona yang telah diketahui: 

1. Kehilangan kemampuan indera penciuman 

Seseorang yang kehilangan indra penciuman atau anosmia adalah salah satu gejala yang kentara sebagai indikasi seseorang terkena Covid-19. Bukti hilangnya indra penciuman dan perasa sebagai tanda Covid-19, pertama kali dilaporkan pada Bulan April 2020. 

Kemudian, kondisi tersebut ditambahkan ke dalam daftar gejala resmi pada pertengahan Mei. Salah satu penelitian mengenai ketidakmampuan mencium bau ini dilakukan oleh Profesor Batterham, dari responden yang direkrut periode 23 April hingga 14 Mei 2020.  Dari orang-orang yang positif Covid-19 tersebut, mereka melaporkan empat minggu sebelumnya tak bisa mencium bau dan mengecap rasa. 

2. Kelelahan 

Salah satu gejala pada pasien Covid-19 adalah mengalami kelelahan yang ekstrem. Seseorang yang mengalami kelelahan ekstrem mungkin menjadi tanda awal terkena virus corona. 

Melansir Kompas.com, 17 April 2020, WHO menyebut hampir 40 persen dari 6.000 orang positif mengalami kelelahan. Rasa lelah disebut akan berlangsung lama, bahkan saat virus telah hilang. 

Data yang diperoleh menyebut bahwa sejumlah penelitian menyebutkan orang-orang yang telah pulih mengaku masih merasa kelelahan dan kekurangan energi setelah masa pemulihan beberapa minggu. 

3. Mata merah 

Penelitian di China, Korea Selatan, dan beberapa negara lain, menunjukkan sekitar 1 hingga 3 persen para penderita Covid-19 mengalmi gejala konjungtivitis atau mata merah muda. Saat hal tersebut terjadi, maka pasien positif virus corona berpotensi untuk menularkan. 

Konjungtivitis merupakan kondisi yang terjadi akibat peradangan karena adanya virus di lapisan jaringan tipis serta transparan yang menutupi bagian putih mata dan bagian dalam kelopak mata yang disebut dengan konjungtiva. Kondisi mata merah muda patut dicurigai sebagai tanda Covid-19, saat diikuti gejala lain seperti demam, batuk, maupun sesak napas.  

4. Masalah pencernaan 

Para peneliti awalnya tidak menganggap bahwa diare atau masalah lambung sebagai tanda Covid-19. Akan tetapi, pendapat tersebut kemudian berubah. 

Dalam sebuah penelitian di China, disebutkan beberapa pasien yang paling awal, sekitar 200 pasien, ditemukan gejala pencernaan (gastrointestinal). Hal tersebut sempat disampaikan Kepala Koresponden Medis CNN Dr. Sanjay Gupta (17 April 2020). 

Studi tersebut menunjukkan, saat gejala awal terinfeksi, beberapa penderita mengalami masalah pencernaan seperti diare dan seringkali tak disertai demam.  

5. Delirium 

Sebuah studi yang dipublikasikan pada awal November 2020 menyatakan delirium merupakan gejala pada penderita Covid-19. Hal tersebut berdasarkan studi yang dilakukan para peneliti dari Universitas Oberta de Catalunya. 

Gejala delirium mayoritas dialami kelompok usia lanjut (lansia). Delirium, melansir dari Medical News Today, merupakan perubahan tiba-tiba pada fungsi mental seseorang. Gangguan ini dapat menyebabkan perubahan cara berpikir dan perilaku serta tingkat kesadarannya. 

Delirium juga dapat mempengaruhi kemampuan, konsentrasi, berpikir, mengingat dan pola tidur seseorang. 

6. Ruam Kulit 

Ruam kulit adalah salah satu tanda yang muncul pada pasien Covid-19. Menurut American Academy of Dermatology Association, ruam kulit pada gejala Covid-19 sekilas terlihat seperti gatal-gatal pada campak dan cacar air. 

Berikut beberapa ciri-ciri ruam kulit yang menjadi gejala penderita Covid-19 diantaranya: 

  1. Ruam kulit tidak merata. 
  2. Kulit bentol-bentol dan terasa gatal. 
  3. Sebagian kulit melepuh seperti cacar air. 
  4. Muncul bentol-bentol sekaligus beruntusan. 
  5. Ada bentol besar dan bentol kecil-kecil di sekitarnya. 
  6. Ruam membentuk pola kemerahan besar di kulit.  

Tetaplah menjaga diri agar tidak terjangkit virus Covid-19. Yakni dengan cara mematuhi protokol kesehatan seperti mencuci tangan, menjaga jarak dan menggunakn masker ketika hendak bepergian.(Dev/Dev).

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *