Sesuaikan Pola Normal, BNI Ubah Gerai Konvensional ke Digital
bukabaca.id, Jakarta – Pandemi COVID-19 yang melanda Indonesia mulai kuartal pertama tahun 2020 yang telah mendorong konsumen beralih dari transaksi uang tunai ke transaksi digital.
Saat pandemi Covid-19 ini, pembayaran secara digital perbankan menjadi andalan saat sebagian besar orang harus menerapkan imbauan pemerintah untuk selalu jaga jarak dengan orang lain.
Hal tersebut membuat PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk atau BNI segera mengubah gerai konvensional menjadi digital untuk menyesuaikan pola normal baru di tengah pandemi COVID-19.
“Kami akan terus mendorong dan mengarahkan nasabah baik individu maupun institusi agar mengalihkan transaksinya menggunakan digital,” ujar Anggoro Eko Cahyo, Wakil Direktur Utama BNI dikutip Antara.com di Rawamangun, Jakarta Timur, Selasa (26/5/2020).
Anggoro menjelaskan digitalisasi layanan kedepan yang berhubungan langsung dengan nasabah, proses bisnis hingga model penjualan akan dimaksimalkan dengan didukung teknologi dan informasi.
Kata dia, gudang data dan sistem layanan nasabah (CRM) akan dioptimalkan sebagai salah satu mesin layanan yang bisa mempermudah dan mempercepat transaksi nasabah sehingga berdampak kepada peningkatan bisnis korporasi.
Anggoro menambahkan new normal atau normal baru menjadi cara baru dalam perilaku, interaksi, komunikasi hingga transaksi yang mengedepankan kesehatan dan produktivitas.
Salah satu upaya dalam layanan bagi bank pelat merah ini untuk mengimplementasikan strategi dan inovasi di berbagai fungsi dan lini unit.
Bank BUMN, selama masa pandemi CCovid-19, mencatat pertumbuhan transaksi digital pada kuartal pertama 2020 yang melonjak 31 persen dibandingkan periode sama 2019, terutama dipicu transaksi mobile banking.
Pada periode Januari-Maret 2020, transaksi mobile banking mencapai 63 juta kali dengan nominal Rp103,4 triliun, lebih tinggi dibandingkan periode sama tahun sebelumnya 43 juta dengan nominal Rp56,1 triliun.
Begitu juga untuk segmen korporasi, transaksi digital naik 55 persen, lebih tinggi dibandingkan periode sama tahun 2019 mencapai 44 persen. (*)