Surat Edaran Kemenhub soal Penamaan Kapal Penyeberangan Selayar, Warganet Heboh
bukabaca.id, Kepulauan Selayar – Berawal dari unggahan surat Kementerian Perhubungan Darat oleh salah-satu warga di selayar, Baho Alang melalui group Facebok tentang perihal permohonan usulan nama kapal penyebrangan penumpang, akhirnya warga selayar pun ikut berkomentar pada grup facebok tersebut.
Perihal surat edaran itu bernomor : AP.405/I/I/DS.PO/2020 klasifikasi : penting. Dalam perihal surat tersebut menyatakan permohonan usulan nama kapal penyeberangan penumpang Ro-Ro 500 GT untuk kepulauan selayar dan ditujukan kepada Bupati Kepulauan Selayar.
Surat tersebut ditandatangani oleh a.n.Direktur Jenderal Perhubungan Darat, Direktur Transfortasi Sungai Danau dan Penyeberangan, Chandra Irawan antara lain berisi :
- Sehubungan dengan pekerjaan pembangunan 1 (unit) kapal penyebrangan penumpang Ro-Ro GT untuk kepulauan Selayar yang sebagaimana tertuang dalam DIPA satuan kerja Direktorat Transfortasi Sungai Danau dan Penyebrangan tahun anggaran 2020, dimana dalam proses pembangunannya diperlukan nama kapal untul pengurusan dokumen atau sertifikat kapal,”
- Terkait hal tersebut diatas, dimohon kesediaan Bupati Kepulauan Selayar untuk memberikan usulan nama kapal penyebrangan penumpang Ro-Ro GT untuk kepulauan selayar yang dapat menggambarkan rasa nasionalisme bangsa Indonesia.
- Demikian disampaikan, atas perhatian dan kerjasamnya diucapkan terima kasih.
Baho Alang judul dalam unggahannya, sepakat dari banyak usulan nama KMP. Tanadoang meski pada awalnya saya mengusulkan nama Arung Samudra dan Finish KMP Tanadoang.
Menanggapi hal tesebut, Abdul Halim Rimamba pun ikut berkomentar. Kata dia, terlalu hebat kalau namanya KM Tanadoang untuk sebuah kapal kecil.
“An. Warga Kecamatan Pasilambena, kami menyarankan KMP Taka Lambena, salah satu taka yang besar dan utuh yang tidak diragukan lagi keindaha karang dan biodata lautnya,” tulis Patta B Praja melalui komentar group facebok Pembaca Tanadoang Pos.
“Setiap kapal yang berlayar diharapkan sampai kedaratan yang dituju, olehnya itu saya menyarangkan kita gunakan kata bonto atau pasi, dalam bahasa selayar yang berarti daratan,” ucap ANur Haliq pada kolom komentar group.
Salah satu warga selayar, Mansur pun turut berkomentar, ia manyatakan kalau bisa crewnya pelaut-pelaut dari selayar semua. “Karena masih banyak pelaut yang merantau ke Jakarta cari kapal,” pungkasnya. (*)
![Avatar photo](https://www.bukabaca.id/wp-content/uploads/2021/04/cropped-cropped-cropped-LOGO-BUKABACA1-e1619191726145-24x24.png)