Tingkatkan Pemahaman Literasi kepada Para Pegawai, Sekolah Islam Athirah Hadirkan Program GEMA

waktu baca 3 menit

bukabaca.id, Makassar – Dalam upaya meningkatkan pemahaman literasi kepada guru-guru hingga para pegawainya, Sekolah Islam Athirah kini menghadirkan program literasi bernama Gerakan Menulis Athirah (GEMA).

Hal itu dikatakan langsung oleh Saharuddin S.Pd selaku Kepala Departemen Kurikulum Sekolah Islam Athirah, saat ditemui di ruangan Sekolah Islam Athirah. Menurutnya, tujuan hadirnya GEMA ini juga ingin melanjutkan program menulis yang sebelumnya sudah ada, agar bisa lebih terorganisir dan tersistem dengan baik.

“Tujuannya tidak jauh dari membudidayakan literasi. di sekolah islam atira dari dulu sudah ada program menulis tetapi semakin ke sini kita semakin sadar jika tidak terorganisir dengan baik atau tidak ter sistem itu bisa hilang. Mungkin ada tetapi tidak optimal. Selain itu, nantinya peserta yang terlibat di GEMA, diharapkan bisa menghasilkan naskah karya tulis. Dan diharapkan ini bisa menjadi dorongan untuk guru-guru atau pegawai yang lain,” jelasnya, di hadapan para awak media, Sabtu (25/9/2021).

Lebih lanjut katanya, untuk jenis karya tulis yang dihasilkan oleh peserta GEMA sangat bebas, bisa fiksi atau non fiksi.

“Kita sangat terbuka dengan potensinya teman-teman, di sini kita tidak mengarahkan ke genre tertentu, jadi untuk karyanya itu terbuka, bisa fiksi dan juga non fiksi, seperti cerpen, puisi atau jenis prosa lainnya, atau bisa juga esai, opini dan juga jurnal. Jadi tidak ada batasan. Di sini yang sangat diperlukan adalah komitmen dan konsistensi peserta GEMA, karena kita pihak sekolah sudah memfasilitasi dengan dihadirkannya pemateri-pemateri yang berkompeten,” jelas Didin sapaan akrabnya.

Selain itu, Mutmainnah M.Pd selaku Kepala Departemen Humas Sekolah Islam Athirah mengatakan bahwa peserta yang ikut serta dalam program GEMA sangatlah terbatas.

“Peserta berasal dari Sekolah Islam Athirah yang terdiri dari semua unsur unit, dari TK, SD, SMP, SMA, mulai dari wilayah Kajaolaliddo, Baruga Antang, hingga Bone. Di GEMA ada 25 peserta, kegiatan ini dibatasi agar belajarnya lebih efektif. Selain itu, diskusi dengan tim juga sepakat pesertanya 20 sampai 25 orang saja. Dan harapannya ke depan nanti dari 25 orang itu bisa menjadi agen untuk semua unit-unit nya,” jelasnya.

“Perlu diketahui, kegiatan ini dihadirkan untuk membantu pemerintah secara umum mengenai literasi, khususnya pengembangan literasi. Di sini kita juga punya Goal yaitu menghasilkan karya buku,” imbuhnya.

Tak hanya itu, Kepala Departemen Humas Sekolah Islam Athirah itu juga mengatakan bahwa nantinya di program GEMA akan ada 18 kali pertemuan, dengan menyuguhkan beberapa materi dari 6 pemateri handal yang berkompeten dalam bidang literasi.

“Nantinya di program ini akan ada 18 kali pertemuan dengan 6 pemateri. Pemateri berasal dari berbagai profesi termasuk penulis, praktisi hingga akademisi. seluruh pemateri nanti akan membuat silabus yang berisi materi-materi untuk dipaparkan per pekannya, yaitu setiap Sabtu mulai pukul 09.00-12.00 Wita,” pungkasnya.

Terakhir, Ibnu Hajar, S.Pd. selaku Kepala Seksi AIHES mengatakan bahwa ada beberapa kiat untuk program GEMA bisa berjalan dengan terorganisir dan juga lebih efektif dibandingkan program literasi yang sudah ada sebelumnya.

“Sebenarnya program sebelumnya tentang literasi itu sudah ada, tetapi yang kita mau itu adalah programnya bisa lebih terorganisir, makanya kita bentuk GEMA. Kiatnya adalah kita mencoba membangun kerjasama dengan beberapa pihak eksternal, seperti menghadirkan pemateri-materi yang berkompetensi dalam pengembangan literasi. Kemudian kita melakukan dorongan-dorongan kepada peserta untuk terus semangat dan konsisten,” pungkasnya.

Diketahui, Tim GEMA terbentuk atas kerjasama dari empat Departemen yang ada di Sekolah Islam Athirah, diantaranya yakni Departemen Kurikulum, Lembaga Penjamin Mutu Pendidikan (LPMP), Humas dan juga Human Capital (HC).

Sebagai informasi, bahwa Program GEMA telah resmi dibuka pada Sabtu (25/9/2021), tepatnya di Lt. Ruang Multimedia, Sekolah Islam Athirah. Kegiatan pembukaannya dilakukan dengan dua model (Hybird), yakni secara langsung dan juga daring melalui via zoom, khusus untuk peserta yang berasal dari luar daerah yakni Bone.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *