Tinjau Banjir di Biringkanaya dan Manggala, Danny Pomanto Traktir para Pengungsi

waktu baca 2 menit

bukabaca.id, Makassar – Hujan yang mengguyur Kota Makassar membuat beberapa lokasi tergenang banjir.

Beberapa kecamatan terdampak, seperti Kecamatan Biringkanaya, Tamalanrea, Rappocini, Manggala, Tallo, dan Tamalate. Paling parah terdapat di dua kecamatan, yaitu Biringkanaya dan Manggala.

Wali Kota Makassar, Mohammad Ramdhan Pomanto, sudah turun langsung melihat kondisi warganya, Kamis (11/3/21).

Lokasi pertama, Danny mendatangi perumahan Kodam III, Kelurahan Katimbang, Kecamatan Biringkanaya.

Di sana, Danny bersama Ketua TP PKK, Indira Yusuf Ismail, menemui para pengungsi di Masjid Grand Rahmani.

Para pengungsi melaporkan bahwa mereka belum makan dan dapur umum yang ditunggu sejak Rabu (10/3/2021) belum ada.

Tanpa aba-aba, Danny langsung mengeluarkan uang di saku celananya dan meminta maaf kepada para pengungsi.

“Minta maaf ka, Pak-Bu. Saya baru 10 hari bekerja ini. Saya tidak tahu bahwa kalau sudah menurun sekali kinerjanya SKPD yang terkait. Dulu-dulu tidak begini. Tapi, saya janji akan memperbaiki. Hari ini saya yang ambil alih penganan banjir ini. Mana Pak Lurah? Ini uang sekarang kita pergi beli makanan untuk semua orang di sini,” ucap Danny.

Setelah itu, Danny menyusuri banjir dengan berjalan kaki. Dia ingin mau melihat setinggi apa banjir di Kodam III. Nyatanya, banjir sudah setinggi dada orang dewasa.

“Di Paccerakkang, Sungai Biringjene namanya itu dangkal bermuara dari Maros menuju Sungai Tallo. Saya akan segera berkoordinasi dengan Balai Pompengan untuk membuat usaha darurat dengan menggali sungai. Kami punya tiga buah alat ekskavator apung,” jelasnya.

Sementara, untuk di Kecamatan Manggala tepatnya di Blok 5, Danny menemukan adanya saluran air yang lambat akibat terhalang dengan perumahan-perumahan yang ada.

“Di Antang termasuk Blok 5 di sini adalah perlambatan aliran air keluar ke Sungai Tallo. Ini kan airnya berasal dari anak Jeneberang yang meluap. Saya akan berkoordinasi dengan pihak perumahan untuk meluruskan jalur air ini,” paparnya.

Secepatnya, kata Danny, akan menginisiasi dengan Balai Besar Wilayah Sungai Pompengan-Jeneberang. Itu karena otoritasnya bukan Pemerintah Kota Makassar.

“Sambil itu saya akan segera membuat jalur air terlebih dahulu,” ucapnya.

Danny pun berharap air cepat surut dan bisa segera melakukan pengerukan di sungai yang disebutnya dangkal. (*)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *