Wagub Sulsel Mengaku Rindu Masa-Masa Bersama Prof NA, Netizen: Amanah ki Pak
bukabaca.id, Makassar – Wakil Gubernur Sulawesi Selatan (Sulsel), Andi Sudirman Sulaiman mengaku rindu masa-masa kebersamaan bersama Gubernur Sulsel, Prof Nurdin Abdullah.
Kini Wagub hanya memimpin seorang diri. Pasalnya ia telah ditunjuk sebagai pelaksana tugas (Plt) Gubernur Sulsel menggantikan posisi Prof Nurdin Abdullah, pasca keluarnya keputusan KPK yang menetapkan Gubernur Sulsel sebagai tersangka kasus suap insfratruktur.
Melalui akun media sosial Instagram miliknya, Plt Gubernur Sulsel menuliskan bahwa dirinya sangat merindukan kebersamaan dengan Prof NA. Bahkan ia pun mengajak masyarakat untuk mendoakan Prof Nurdin Abdullah.
“Kesempurnaan milik sang Khaliq. Tapi rindu kebersamaan ini, karena saya manusia biasa,” tulis Andi Sudirman Sulaiman.
“Segala cobaan adalah bagi setiap Insan. Sulsel dicoba dan Sulsel mendoakan Beliau diberi ketabahan, kesabaran dan terbaik oleh Allah,” pintanya, Minggu (28/2/2021).
Atas ditunjuknya Wagub Sulsel menjadi Plt Gubernur, ia menuturkan bahwa dirinya akan amanah dalam pekerjaannya.
“Amanah ini akan menjadi cobaan juga pada akhirnya semua untuk kepentingan masyarakat,” ujar Andi Sudirman.
“Semoga Allah memberi Inayah dan TaufiqNya serta perlindungan kepada kita semua….Aamiin,” tutupnya sembari memanjatkan doa untuk Prof Nurdin Abdullah.
Unggahannya tersebut pun menuai begitu banyak komentar dari para netizen, yang berdasarkan pantauan redaksi, netizen tersebut merupakan warga Sulawesi Selatan. Beberapa diantaranya pun mendoakan semoga Andi Sudirman bisa amanah dalam menjalankan tugasnya sebagai Plt Gubernur.
“Semoga Amanah,” tulis @ari_nosang.
“Amanah ki ustadz,” tulis @rajulwz.
“Aamiin, semoga bapak amanah lagi dengan tugad barunya,” tulis @muthmainnah_nuraldhin.
Sekadar diketahui bahwa Andi Sudirman Sulaiman ditunjuk sebagai Plt Gubernur Sulsel oleh Dirjen Otonomi Daerah Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri), Akmal Malik. Pihaknya mengungkap bahwa jabatan Gubernur akan digantikan oleh Andi Sudirman. Hal ini dikarenakan tidak boleh adanya kekosongan jabatan. (Dev/Dev)