Warga Selayar Menjerit, Harga Gas Elpiji 3 Kg Tembus Rp50 Ribu
BukaBaca.ID, Kepulauan Selayar – Warga Kabupaten Kepulauan Selayar, Sulawesi Selatan, mengeluhkan harga gas elpiji 3 kg yang terus meroket. Di beberapa daerah, harga tabung melon ini bahkan menembus Rp 50.000 per tabung, jauh di atas harga eceran tertinggi (HET) yang ditetapkan pemerintah.
Padahal, Menteri Keuangan Sri Mulyani dalam Konferensi Pers Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) 2024 di Jakarta menegaskan bahwa subsidi dari pemerintah seharusnya membuat harga kebutuhan pokok seperti BBM, listrik, pupuk, dan gas elpiji lebih terjangkau bagi masyarakat. Namun, realitas di lapangan justru berbeda.
Ketua Badan Permusyawaratan Desa (BPD) Latondu, Kecamatan Taka Bonerate, mengungkapkan bahwa harga gas elpiji 3 kg di Pulau Latondu bervariasi, mulai dari Rp 38.000 hingga Rp 45.000 per tabung, tergantung lokasi pembelian. Jika dibeli di Kota Benteng, harga berkisar antara Rp 38.000 hingga Rp 40.000, sementara di ibu kota kecamatan Kayuadi, harga bisa mencapai Rp 45.000.
“Kami kesulitan mendapatkan harga gas yang wajar. Harga yang terus naik ini sangat membebani masyarakat kecil,” ujarnya, Minggu (2/2/2025).
Senada dengan itu, Ketua BPD Desa Bonerate, Muh Irham, menyebutkan bahwa di Pulau Bonerate harga gas elpiji 3 kg rata-rata Rp 35.000 per tabung.
“Selain gas, harga BBM juga tinggi. Pertalite dan Pertamax di sub penyalur dijual Rp 15.000 per liter, sedangkan di pengecer mencapai Rp 16.000. Solar pun naik menjadi Rp 12.000 per liter,” katanya.
Kondisi paling parah terjadi di Kalao Toa, Kecamatan Pasi’lambena. Salah seorang warga, Intang, mengaku harga gas elpiji di daerahnya sudah mencapai Rp 50.000 per tabung.
“Bensin juga mahal, Rp 17.000 per liter untuk Pertalite dan Pertamax, sementara Solar dijual Rp 12.000 per liter,” ungkapnya.
Masyarakat berharap pemerintah pusat, provinsi, dan kabupaten segera mengambil langkah untuk menekan harga gas elpiji dan BBM agar tetap terjangkau.
“Harga yang terus melambung ini membuat kami tak berdaya, terutama bagi masyarakat dengan ekonomi menengah ke bawah,” pungkas Muh Irham.
Hingga berita ini tayang, belum ada tanggapan resmi dari pihak terkait mengenai lonjakan harga tabung gas.
Warga Kepulauan Selayar berharap ada solusi agar kebutuhan pokok tetap terjangkau bagi semua kalangan.(M. Daeng Siudjung Nyulle)
