Wisata Rammang-Rammang Gagal Masuk 50 Besar ADWI 2021, Ternyata Ini Alasannya
bukabaca.id, Maros – Kawasan Wisata Karts Rammang-rammang, Desa Salenrang, Kecamatan Bontoa, Kabupaten Maros, Provinsi Sulawesi Selatan dikabarkan gagal masuk dalam 50 besar Anugerah Desa Wisata 2021 atau ADWI 2021.
Pengumuman mengenai hal tersebut disebarkan melalui akun media sosial milik Anugerah Desa Wisata Indonesia, Selasa (24/8/2021).
Sekedar diketahui, bahwa di Sulawesi Selatan terhitung sebanyak empat desa wisata yang masuk dalam daftar 500 besar, termasuk Kabupaten Maros, Tana Toraja, Toraja Utara dan Bulukumba.
Walaupun telah disambangi oleh Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, Sandiaga Uno, Objek Wisata Karst Rammang-Rammang nyatanya tak berhasil menembus posisi 50 besar desa wisata.
Saat dikonfirmasi, Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kabupaten Maros. M. Ferdiansyah juga membenarkan hal itu, ia menjelaskan bahwa berbagai upaya telah dilakukan, namun tentu hal itu tak terlepas dari berbagai kriteria penilaian.
“Kami telah memaksimalkan potensi wisata yang ada, dengan melakukan workshop kepada Kelompok Sadar Wisata (Pokdarwis) guna menambah pemahaman tentang berbagai hal yang harus dimiliki disetiap destinasi wisata, seperti bagaimana bentuk pengelolaan, dan sebagaimana yang diketahui bahwa sektor pariwisata harus memenuhi syarat unsur 3A,” katanya.
“Adapun yang menjadi kriteria penilaian ialah, Penerapan CHSE (C leanliness, Health, Safety, and Environmental Sustainability),
Desa Digital, Souvenir (Kuliner, Fesyen, Kriya), Daya Tarik Wisata (Alam, Budaya, Buatan), Konten Kreatif, Homestay, dan Toilet, nah itulah yang menjadi penilaian penting pada ajang desa wisata ini,” jelas M. Ferdiansyah. PLT Dishub Pemkab Maros itu.
Meski begitu, Ferdi tak merinci apa yang menjadi kelemahan Rammang-Rammang hingga tidak lolos di 50 besar. Padahal, destinasi wisata Karst ini hanya ada satu-satunya di Indonesia, dan merupakan yang terbesar kedua setelah di China.
“Kami sudah bimbing pada saat pendaftaran, kelengkapan berkas sudah kami serahkan semua. Kami juga tidak tahu apa yang menjadi kelemahan dibandingkan dengan desa wisata lain yang masuk itu,” lanjutnya.
Tak hanya itu Ferdi juga menyebut bahwa dari segi keindahan dan panorama alam, obyek wisata karst Rammang-rammang memang memiliki keunikan tersendiri di Indonesia. Namun dari segi pengelolaan bisa jadi masih kalah dibandingkan dengan tempat wisata lain.
“Tim kami di lapangan sudah sangat maksimal, semua permintaan data dari panitia sudah kami penuhi. Tapi mungkin persaingannya sudah sangat ketat, jadi kita harus puas di 100 besar saja,” pungkasnya
Karts Rammang-Rammang, Kabupaten Maros, masuk dalam 100 desa wisata Indonesia dalam Anugerah Desa Wisata Indonesia 2021. Kegiatan ini diselenggarakan Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif atau Badan Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf/Baparekraf).
“Yah bisa jadi dari segi pengelolaan masih ada yang lebih baik dari kami. Ini akan jadi PR buat kami di Dinas Pariwisata. Kami tetap mengharapkan dukungan ke seluruh masyarakat ke depannya agar pengelolaannya bisa jauh lebih baik,” paparnya.
Sementara itu, Erwin selaku Sekretaris Pengelola Rammang-rammang menuturkan bahwa pihaknya sangat bersyukur bisa masuk dalam 100 besar.
“Kami sebagai pengelola Rammang-rammang merasa sangat beruntung bisa mengelola dan mendaftarkan objek wisata ini dalam anugrah wisata desa wisata. Dan Alhamdulillah berhasil masuk 100 besar,” ucapnya Sekretaris Pengelola Rammang-rammang, Erwin.
Terakhir, ia mengatakan pihaknya pertama kali mendapatkan informasi mengenai ADWI melalui Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Maros.
“Berkat arahan dan bimbingan yang diberikan oleh Pemerintah Daerah sehingga upaya-upaya ini mampu terlaksana dengan baik, bahkan kami sudah sangat bersyukur karena Wisata Karts Rammang-rammang telah masuk dalam desa wisata Indonesia, itu tentu bukanlah hal yang mudah dan kami jelas akan optimis untuk memaksimalkan segala kekurangan yang ada,” tutupnya.